Jalanku Bukan Jalan Biasa




Setiap manusia dilahirkan dengan berbagai kemampuan dan kebisaannya, bahkan ketika ada orang yang nol besar tidak tahu akan sesuatu, karena pikirannya lah dia akan belajar mengerti lalu memahaminya.

Ada cara dan proses perjalanan karya. Kalau di dunia pendidikan adalah belajar, mulai Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Menengah Pertama dan Atas, lalu Universitas.

Jenjang Universitas membentuk kita konsern di satu bidang, yang kita pilih adalah memang keinginan, walau realitanya ada yang ternyata "diminta orang tua, terjebak bahkan asal pilih", WOW!

Tapi menurutku itu keliru, seakan mengikuti aliran air tanpa kejelasan adalah sia-sia. Kembali ke pendidikan itu tadi, saat kita sudah merencanakan apa yang sudah dimulai, makan akan membentuk misi dan visi mengejarnya.

Di sini aku mau bercerita tentang menulis. Rasanya sejak kecil, dari mulai bisa memegang alat tulis lalu menuliskan, atau kah bercerita, saat itulah aku menyukai. Mulai menulis pada kertas bergaris pada buku tulis, di saat sekolah ada namanya mengarang yakni menuliskan cerita imajinasi.

Lepas sekolah tertarik dunia penulisan berita, arah tulisan jadi penulisan berita dan kisah, artikel, iklan. Menulis naskah lalu jadi "makanan sehari-hari" karena menjadi pekerjaan/rutinitas. Pada babak itulah, KEAHLIAN sebagai penulis tersemat.

Terbiasa membaca kata dan menelaah jika ada yang keliru, menyadari ada kesalahan dari bacaan yang spasinya kelebihan, mengoreksi segala bacaan atau ucapan bahkan bahasa chat.

Engga semua bisa, engga semua mau belajar dan dikoreksi, padahal sesuai prosedur. Di situlah KEAHLIAN diuji, sudah jelas diakui ilmunya disanggah, tapi sanggahannya kurang tepat 😄

Setiap orang akan diuji pada ilmunya, bukan hanya dari diri sendiri tapi orang lain yang akan jadi ujianku. Keilmuan yang dirasa sudah mendalam, "direndahkan" atau "tidak mau" diterima pihak lain, yang padahal belum tentu pihak lain paham.

Dari sini aku belajar banyak, ketika orang lain memintamu seperti apa maunya mereka, tapi kenapa mereka egois tidak mau menerima versi kamu yaa.. Cukuplah sebagai pelajaran, jadikan hebat untuk dirimu.


#catatanyaku #CeriTa #ceritaryani #diaryani #januaryani

Komentar