Kali ini tentang Nasi Goreng. Siapa yang ngga familiar sama Nasi Goreng? Hampir di setiap kota, bahkan Kecamatan dan Kabupaten, bisa dengan mudah mencari penjual Nasi Goreng. Versi gerobak, tenda terpal, atau Resto minimalis hingga di tempat eksklusif. Menu simpel dan bisa dengan mudah diterima berbagai perut. Karena rasanya juga ngga ribet, bumbu standar bawang putih - merah - garam. Variasi pedas dengan tambahan terasi jadi pilihan, bagi yang ingin rasa berbeda. Juga dengan kecap. Namun hampir sebagian besar pedagang Nasi Goreng, mencampurkan kecap dalam masakannya.
Kalau tanya cocoknya dimakan waktu kapan? Umumnya pagi hari, Malam hari juga jadi pilihan, karena bisa dengan mudah kita temui pedagang Nasgor.
Soal pilihan rasa, paduan hangat dan sedikit pedas menjadi cocok disantap Malam hari. Tapi cukup Nasgor hangat saja bagi yang tidak suka pedas.
Lalu bagaimana dengan Nasgor rumahan? Masing-masing rumah tangga juga punya bumbu favorit. Lalu mencampurnya dengan sawi iris, daun bawang, tambahan daging atau sosis. Ada juga sayuran seperti wortel dan buncis. Lagi-lagi soal selera dan kebiasaan memasaknya, hehe.
Nah kalau di rumah saya, ada dua versi Nasgor nih.. Buatan Mama memilih tidak memakai kecap, istilahnya Nasgor Jawa. Dicampur dengan sedikit kencur, ditumis dengan margarin dan minyak, terkadang ditambah minyak wijen sedikit. Bercampur rawit hijau untuk pedasnya, tapi hanya pedas-pedas nanggung.
Apa yang terjadi kalau Bapak yang makan?
Karena beda selera, hampir sering Bapak memasak kembali Nasgor buatan Mama. Menambahkan kecap manis. Entah karena Bapak yang penyuka kecap, atau mungkin menjadi kurang lengkap tanpa kecap. Yayaya, beda cara, beda selera, beda rasa.
Untuk saya sendiri, dominan di masing-masing varian. Tergantung lagi mau rasa yang apa? Kecap hayuk, non kecap juga lahap. Tapi lebih seringnya ada kecap sedikit dan lebih memilih hangat, biar ada sensasi kepanasan dengan rasa yang nikmat. Walau sampai sekarang, kalau bikin sendiri belum "nemu" bumbu yang stabil. Alias sekali masak yahut, masak kemudia berbeda rasa, ihihiii.
Nah jadilah wujud Nasgor yang dimaksud, aslinya Nasgor Putih (tanpa kecap), satunya lagi sudah melalui proses repackage, hehehee ^_^
Sama enaknya, apalagi kalau tinggal makan. Ya ngga ya?
Selamat makan...
Komentar