Rasa kehilangan satu sama lain, rasa ingin melihat atau sekadar mendengar, rasa ingin bertemu. Itulah sepertinya yang sulit terbahasakan. Saat kita terpisah jarak dan waktu, dunia maya juga belum mampu membahasakannya.
*
Kapan kit bertemu? Seminggu lalu terakhir kali kita bersama. Berpisah tanpa harus resah, berjauhan tanpa perlu ragu. Insya Allah Allah menjaga kita masing-masing. Lewat do'a kita akan mengungkapkan semua. Terkadang mencoba melupakan agar tak terlalu mengingat, meski pasti sulit karena "setiap hari kita bersama". Kali pertama saat aku membuka mata, bayangannya selalu ada. Sambil bertanya "sehat kah?" Semoga Allah melindunginya.
Seminggu berlalu, tak begitu banyak yang ingin kusapa. Biarkan menjalani aktivitas, sampai lebih dulu menyapa, mengabarkan keadaan di sana. Terlihat menyenangkan dan sehat, harapan yang sama terhadapku.
Do'a dan harapan yang disampaikan lebih dekat, kurasa ada aku di antaranya. Tanpa aku meminta dan menitipkan. Inginnya aku ada di sana, menemani dan ikut merasakan kedekatan yang suci. Tapi waktu dan keadaan belum mampu beserta kalian. Sampaikan apa yang menjadi keresahanku melaluimu, Ridhanya akan menjadi Ridha-Nya.
Jika mungkin orang lain merealisasikannya lewat ungkapan, maka dengan terdiam sudah menjadikan apa yang aku rasakan. Jawabannya ada di hati, Allah yang Maha Mengetahui.
Kalau sabar itu begitu "menyiksa" maka akan terbayar dengan senyum, untuk suatu rindu yang tersimpan. Semoga Allah pertemukan dalam kebahagiaan. Di saat kita berkumpul bersama, saling melihat menatap mendengar dan berbagi cerita. Waktu pun tak akan terasa menjadi terlalu lama, jika kita mampu menikmati sabar melaluinya dengan penuh kegiatan dan usaha yang jujur.
Komentar