Karena Aku Berusaha Mengingatmu

Kubiarkan semua tulisan ini,
hari demi hari tertutup laman baru, terisi.
Dan kau masih di sini.
Menemani hari.

Entah sudah menetapkan diri, atau hanya menghibur diri?

Perlahan pandangan ini seperti lensa yang menangkap fokus, terkunci.

Kudiamkan bagian-bagian semu ini.
Menikmati keraguan diri.
Agar aku bisa mengingat semua di suatu hari,
yang mungkin saja, sewaktu-waktu aku lupa semua ini.

Menyimpan catatan, lalu membacanya seorang diri.
Banyak hal, yang menarik bahkan mungkin buang energi.
Tapi aku terus mengisi.
Agar saat aku kembali membukanya, aku ingin mengingat semua hari.


“Namun muncul rasa takut.
Satu sisi takut untuk tetap mengingatmu, atau “tidak bisa” mengingatmu lagi.
Apakah catatan-catatan ini, akan menjadi bagian manis
ataukah berakhir ironis?”


Komentar