"Saya merasakan lebih tenang dan bahagia". Perkataan itu muncul dari seorang ibu, nenek, berusia 70 an tahun. Tubuhnya masih tegap, namun di beberapa bagian tubuh ia merasa seringkali linu. Wajarlah sudah usia sepuh. Untuk bangkit setelah duduk pun ia merasa nyeri, sehingga harus dibantu.
Itulah sekilas yang aku simpulkan, dari seorang Ibu yang dahulu wanita karir dengan berbagai kesibukan. Beberapa kisahnya sudah kudapati, lewat informasi yang disampaikan rekan kerja senior. Tak lain Ibu ini adalah klien Kami, yang memberikan sebagian hartanya di jalan Allah.
Begitu tenang ia bercerita. Bagian demi bagian hampir tak terlewati. Kami bertiga asik menyimaknya. Seolah cucu-cucu yang sedang mendengarkan Neneknya bercerita.
Ya, beliau begitu senang rumahnya kedatangan tamu. Setiap harinya beliau hanya tinggal sendiri, suaminya sudah lebih dulu dipanggil Yang Kuasa, tak ada anak yang menemani. Tapi senyum dan kebahagiaan terpancar di wajahnya. Mungkin karena beliau dekat dengan Allah, Allah pun senantiasa memberikan Rahmat tak hingga kepadanya.
Mensyukuri nikmat, mengingat Allah, berbagi. Itulah yang terjadi pada diri beliau. Kenikmatan setelah menyadari semua pemberian Allah, di saat memasuki kepala tiga. Sebelumnya, beliau merasa jauh dari Allah. Kemudian beliau sempat menampakkan sedihnya. Namun hanya seberapa dari bahagianya.
"Saat takut dan khawatir, bacalah Al Qur'an, Di situ akan tenang". Selintas yang aku ingat dari beliau. Semoga Allah senantiasa menyehatkan Ibu, untuk berbuat baik dalam beragama. Insya Allah, Aamiin...
Komentar