Pagi Masih Selalu Nyaman?

Seperti biasa, saat harus pergi keluar kota, agenda melek pagi sudah pasti. Bahkan mendengar Azan Subuh berkumandang, atau malah sebelumnya. Di saat pagi masih terlalu dingin, air pun masih begitu tenang. Udara dan angin menjadi hawa yang seolah-olah masih mempersilahkan, untuk mengumpat di balik selimut salur.

Tapi ada berkah di pagi hari. Yang mungkin tak semua orang bisa mendapatinya. Perlu niat serta dorongan kuat, untuk sekadar membuka kelopak mata, duduk di ujung tempat tidur, membuka gorden lalu bangkit dari tempat tidur. Belum lagi menuju kamar mandi, membuka keran dan menadah air darinya, membasuh telapak tangan.

Pagi membuatmu begitu nyaman. Malam sebelumnya, mungkin saja gengsi untuk menutup mata. Berlarut dalam suasana malam, yang tak jarang hanya berkutat di layar ponsel, komputer atau pun laptop. Sementara layar kaca televisi, rasanya sudah tak begitu populer untuk dipantengi. Seolah turun pelan-pelan dari rating terdahulu. Tergerus teknologi yang lebih simpel dan menarik. Nonton pun juga bisa lewat internet, meski sebenarnya lebih nyaman lewat kayar kaca yang inci nya lebih lebar. Tapi tak sedikit yang berpindah ke ponsel pintar, yang malah membuat penggunanya antipati.

Terlalu luas bahasan soal televisi, membuatku lupa akan pagi. Ya, pagi, masih seperti ini. Saat aktivitas dimulai, waktunya mengarungi hari. Bergelut dengan suasana, rutinitas, semua yang mungkin saja membuatmu bosan tapi menyenangkan. Senin pagi yang menemuimu pada rekan kerja, di kali terkahir Jumat lalu. Seolah rindu yang teramat menggebu. Tak juga begitu sih..

Mencium aoma pagi. Udara masih menyatu dengan embun yang tersisa. Memunculkan aroma basah yang lembut. Terasa lembab namun menyegarkan. Nikmat pagi yang masih diraih, bisa bernapas, menghirup oksigen tanpa batas, namun terbatas udara kotor. Seiring kendaraan yang mulai keluar dari garasi, atau tempat berdiamnya. Setiap pagi semua orang sibuk. Bergegas pergi ke tempat aktivitasnya. Ada juga yang masih menikmati kenyamanan di balik selimut, menutup rapat wajahnya dengan bantal. Ihihiii...

Selamat datang pagi... Dia hanya hadir bagi kalian yang mau berbagi. Berbagi waktu untuk tidak berdiam diri. Memfungsikan kerja tubuh yang berarti.

Komentar