Karena Sendiri Tak Sepi


Sepi... Sepi itu hanya persepsi. Kala sendiri merasa menyepi, tapi juga bisa sendiri padahal tak menyendiri. Apa yang kau dapat dalam sendiri? Tenang tanpa kawan, berkawan sepi. Aku bosan dengan keramaian, yang terus mengganggu, mengusik diri. Meski di sekitar senyum dan tawa menyatu, namun siapa tahu itu hanya menipu.

Ada saat untuk sendiri dan menyepi, ada masa untuk diam tanpa perlu menjawab apapun. Biar mereka tahu atau mencari tahu.

Langkah yang luas. Jika ingin lurus maka ke depan, sebab mundur tak selalu di jalur yang sempurna. Ada sisi kiri dan kanan, bagian yang terpilih saat langkah terhenti maju atau mundur. Jalan itu tentu tak sama, ada misteri yang siapapun tidak akan pernah tahu. Mencari jalan luas, banyak sisi, dengan memilih akan menentukan hasilnya.

Jalan yang tidak seorang pun tahu bagaimana keadaannya, kecuali jika mereka telah memilih jalan itu sebelumnya. Tahu ada apa dan bagaimana keadaannya.

Hidup memberi banyak pilihan, setiap pilihan diberi maka kita memilih. Jika baik itu beruntung, saat keliru maka bisa berhenti lalu berbalik atau mencari jalan lain. Tapi tentu jalan lain belum tentu lebih benar, bisa jadi tidak lebih baik.

Berterima kasih pada jalan-Nya, yang memberi banyak pilihan untuk ditentukan. Di situ ada beragam keadaan yang membuat kita tersenyum, bahagia, atau berduka.

Menemukan orang baru, tempat baru, beradaptasi.

Bahwa tidak ada kesendirian yang sia-sia. Di situ ada kesempatan untuk kita mencari dan berbagi, saling menemani dan mengisi. Mungkin juga untuk hati.

Komentar