Pagi ini terlewat jam keberangkatan dan terpaksa balik kanan. Ternyata beberapa orang sempat menelepon berulang kali, tapi tidak bisa. Sementara sama sekali tidak ada panggilan masuk. Kemudian rasa-rasanya kurang bertenagaa.
Ngga ada yang kebetulan. Semuanya Allah yang benarkan. Dan sebagai manusia terkadang kita tidak menyadari. Menikmati dan mensyukuri, Insya Allah bermanfaat, daripada memaksa tetapi menyiksa. Tentu semuanya sudah rencana Allah.
Setelahnya mungkin kita akan berpikir. Bagaimana jika terealisasi dan kemudian malah menjadi dilema? Anggaplah misalnyaa, ragu untuk pergi tapi nekat pergi. Di tengah jalan hujan badai, terjebak ngga bisa pulang. Atau nekat ambil keputusan yang konsekuensi payahnya lebih banyak dan nyeremin. Padahal kita tau apa yang akan terjadi.
Yaa di luar dari manusia punya keberanian buat ambil resiko, tapi ngga ada salahnya buat memilahnya. Bahwa satu keputusan bukan hanya diambil di awal, tapi musti sadar dengan proses dan apa yang akan terjadi.
Intinya lagi sih, segala sesuatu yang ragu lebih baik engga. Tapi kadang di beberapa kesempatan malah jadi hal-hal manis yang ngga terduga. Ahh dilema ahh.. *hitung beras dalam karung *kebanyakan kaleee capeee...
Komentar