Selamat Ulangtahun Fandy Bagian 1

Yayaaa... Reminder Facebook mengingatkan hari lahirnya. Tanpa musti ku caritahu, pemberitahuannya muncul sendiri. Ditambah lagi beberapa rekannya yang memberi selamat.

Ohh dia sedang mengulang hari lahir. Selamattt... Batinku berucap.


*
Sudah lebih dari sepekan kami tak bicara. Sebab kelas motivasi yang tak juga kuhadiri, seperti membuat Fandy marah. Entah dari mana dia tau?

Sementara kami berbeda angkatan. Bisikku berucap, "dia memata-mataiku". Perlu bantuan intel untuk mengawasi setiap pergerakan, hahahaaa ^^

Tapi secara tak langsung, mungkin ini bagian dari perhatiannya yang tak terucap. Dengan cara yang tak enak tapi mengena. Dalam hati bilang "kenapa ngga langsung ngomong sih kalau mau ketemu?" Ahahahaaa, percaya diri yang luar biasa.

Sehari, dua hari, tiga hari berlalu kemudian dia berlalu. Sempat bertahan dengan keadaan ini, tapi lama-lama seperti merasa kehilangan teman. Bisa jadi kami berdua terlalu gengsi, sehingga tak mau membuka percakapan.

Tidak berlaku di hari bahagianya. Rasanya tak etis saat tau, namun tidak memberinya ucapan. Siapa tau dia menunggu-nunggu. Siapa tau loh.. Yaa, sesama teman tak ada salahnya lah.. Memberi ucapan dan membuat orang lain senang di hari bahagianya itu ibadah. Setidaknya membuatnya tersenyum meski hanya di depan layar ponsel. Membuat jantungnya berdetak walau jauh. Wajahnya yang bisa jadi memerah. Dan semuanya hanya prakiraan.


**
Sore berlalu. Ucapan demi ucapan muncul memenuhi timeline (TL). Ucapan selamat, doa, dan minta traktiran. Doanya pun tak jauh-jauh. Semoga segera dipertemukan jodohnya, cepat menikah dan hampir semuanya melingkupi.

Bersambung...

Komentar