Di Puncak Alun

Ada yang lain
Saat diam berbalik senyuman
Ketika tega tertutup canda
Tawamu terlukis meski sedikit juga biasa


Biru, langit menjadi terasa menipu
Melintas batas berbalut kelu
Tak ada kata, apalagi cerita
Hingga kutanya lewat sapa, "sudah berapa lama?"

Dingin pun pecah lewat senyumnya
Seakan batu es mencair dalam terik

Seketika raut itu berubah manis
Tak ada sungkan apalagi malu
Yaa... Tapi mungkin hanya saat itu

Saat kamu selalu ada dalam rasa
Tak pernah sedikit pun aku terlupa
Kembang gula atau sepotong coklat?
Tepat di Puncak Alun

Menjadi saksinya
Sebuah kisah, cerita, kita
Saat aku merasa nyaman dan ada
Menempatkan sebuah rasa

Komentar