Temui Aku di Tempat Biasa

Tak ada yang terlalu istimewa di Minggu itu. Hujan secara tiba-tiba meriuhkan suasana. Aira yang sudah siap pergi menuju pengumuman lomba cerpen, lalu terhenti. Langkahnya ragu, dibukanya payung hijau yang diraih dari tasnya. Pagar dibuka perlahan, melangkah Aira ke dalam genangan, berjalan beberapa langkah lalu kembali.

Aira urung melanjutkan perjalanan. Sementara di ponselnya, whats app dari Fandy tak henti menanyakan keberadaan Aira. Ya, Minggu itu keduanya sekalian janji bertemu. Bertepatan dengan undangan buka puasa salah satu kilen, Aira akan menyerahkan contoh poster di lokasi pameran Fotografi.

*
"Assalammu'alaykum... Sudah di tempat pameran?" singkat Fandy.
"Wa'alaykumusslam... Tidak. Menikmati hujan."

Percakapan berhenti di situ. Sementara Aira akhirnya memutuskan berangkat, setelah hujan sudah reda. Melangkah pelan, butiran hujan seolah masih menahannya untuk tinggal di rumah. Tapi 'janji' itu meruntuhkan keraguan.

"Terus? Di sini juga hujan deras." Fandy melanjutkan perbincangan.
"Ngga tau nih. Nunggu kabar selanjutnya ya.."
"Oh yaudah."

Meski masih dalam ragu, Aira tetap melangkah pasti. Sebab menunggu reda, Aira harus rela tak mendapatkan kereta lebih awal,

*BERSAMBUNG

Komentar