www.dietrendahkalori.com |
Bagi masyarakat Indonesia, mengonsumsi teh mungkin bukan hal yang jarang. Bisa dikatakan, tradisi minum teh dapat dilakukan di berbagai kondisi dan waktu. Teh sendiri merupakan minuman sehari-hari yang mengandung zat teina, yang berkhasiat menyegarkan tubuh dan pikiran, melancarkan peredaran darah, memacu kerja jantung, memperbaiki pencernaan makanan dan sejumlah khasiat lain.
Teh juga mengandung zat tanin. Yakni suatu senyawa polifenol yang berasal
dari tumbuhan, berasa pahit dan kelat. Bereaksi dengan dan
menggumpalkan protein, atau berbagai senyawa organik lainnya, termasuk asamamino dan alkaloid.
Zat tanin tersebut mengandung zat epigallocatechin-galat yang berkhasiat untuk mencegah kanker.
Selain itu, kandungan fluor dan flavonoid pada teh juga berguna untuk
menguatkan gigi. Karena itu orang-orang tua di Cina dan Jepang banyak yang
mempunyai kebiasaan berkumur dengan air teh tawar. Daun teh segar sebenarnya
mengandung vitamin C lebih banyak daripada tomat dan jeruk, tetapi rasanya pasti
tidak ada orang melahap daun teh segar, kalaupun ada mungkin hanya beberapa
saja.
Tak hanya untuk konsumsi minuman segar, sejak zaman dahulu, nenek moyang
kita dan orang-orang di Barat juga menggunakan teh untuk obat. Di antaranya:
- Pengobatan diare. Dengan
cara meminum teh pekat selagi hangat.
- Menyuburkan rambut. Teh
tawar sisa kemarin, diborehkan ke kulit kepala, lalu didiamkan selama 1
jam, kemudian dibilas.
- Merawat wajah. Teh tawar
sisa kemarin, dibasuh ke wajah. Didiamkan beberapa menit sebelum dibilas
dengan air bersih.
- Mencegah kanker. Teh
hijau diminum 2x sehari, masing-masing 1 cangkir.
- Melancarkan air seni. Teh hijau diminum 2x sehari, masing-masing 1 cangkir.
Selain untuk obat, teh juga dipakai pewarna alami. Misalnya saja untuk
mencelup kain putih menjadi krem.
Komentar