Persepsi yang Salah

Lagi-lagi, kita berada dalam persepsi yang salah. Entahlah sudah terlalu sering dalam rentang dua bulan ini. Dan semuaa, salah di posisinya. Selalu saja merasa benar dan yakin, padahal, setelah aku merinci dan menanyakan ulang maksudnya, dia yang salah. Terlalu sabar dan memang harus sabar menghadapi lelaki semacam Fandy. Ini bukan yang pertama kali.

Dan lagi, setiap kali tersudut meski tidak salah, aku selalu mengalah. Mungkin karena "sayang" entah sejauh mana dan apa?

Menimmati kesalahan demi kesalahan. Awalnya kesal tapi lama-lama mengenal. Memaksakan apa yang kita inginkan itu sulit. Yang terbaik memasuki dunianya perlahan, mempelajari dan mengajari. Terkadang mereka terlalu yakin walau cenderung salah.

Komentar