Karena Kamu Percaya, Maka Aku Ada

Cring... Nada SMS ponsel Aira terdengar dari kejauhan. Sementara Aira masih nyaman di kursi makan. Sekitar 10 menit kemudian barulah ia menggapai ponsel dan membaca isinya. Sebuah SMS dari Fandy

"hari ini terasa malas, dan berlanjut sampai sekarang" sebuah SMS dari Fandy. Teman yang baru dikenalnya satu bulan, dari perjumpaan di sebuah paket wisata.

Apakah terjadi hubungan intensif di antara keduanya?

Aira tak bisa memastikan. Sebab urusan pekerjaan, Aira harus menghubungi lelaki itu, juga sebaliknya. Keduanya bekerja di satu bidang yang sama, event organizer (EO). Hubungan keduanya terjadi di ponsel, SMS dan layanan whats app. 

Kembali ke sebuah pesan tadi. Sebuah pesan yang Aira artikan sebagai suatu curhat. Aira cukup tercengang dan bingung. Padahal keduanya sama sekali belum bertemu lagi, tapi seolah terjadi kedekatan mendalam.

"mungkin karena cuacanya panas kali ya.. Bawaannya malas. Tenang..yang tenang" balas Aira.

Balasan itu tak segera, baru sekitar dua jam kemudian.

"mungkin lagi krisis keimanan. Mungkin juga aku yang kurang bersyukur." balas Fandy.

Aira makin bingung. Dibukanya buku-buku motivasi, kata-kata mutiara, bahkan kumpulan hadist. Ia ingin menjawab kegundahan Fandy. Panjang lebar Aira membalasnya, namun Fandy hilang dari pandangan, berjam berlalu, sampai esok paginya.

"Aku takut kembali lagi ke masa lalu. Tapi Inshaa Allah bisa hadapin ini semua. karena Allah tidak akan memberi cobaan melampaui batas kesanggupan hambanya."

Aira membaca nada kekahwatiran Fandy. Padahal ia tak pernah tau masa lalu Fandy, ceritapun tidak. Tapi Aira bisa memahami maka mengertinya.

"Aamiin. Jangan menengok ke sana lagi. Allah menguji keyakinan dan keimanan itu. Yakin Dia selalu bersamamu, Inshaa Allah menguatkan iman. Berdoa khusyuk agar yakin dikabulkan. Yakin ya.."

Aira coba menenangkan Fandy. Kemudian tak ada balasan apapun. Selang esoknya Fandy baru muncul.

"Iyapp..hari yang cerah"

Meski tak menjawab apa yang dinginkan Aira, tapi sepertinya keadaan sudah membaik. Ketenangan itu sudah kembali di diri Fandy. Alhamdulillah...

Komentar