Alibi

Entah sudah keberapa kali Fandy "menyinyir" Aira. Keluhnya saat bercakap-cakap. Tadi dia menikmati, sebab ini bagian dari rasa yang tak terungkap. Mungkin Fandy punya sesuatu yang khusus, yang Aira tak mampu menebaknya. Meski di dalam hati, rasanya ingin sekali menepuk Fandy sekencang-kencangnya. mengatakan apa yang dia rasakan. Sayang, Fandy masih diam tak berkomentar yang Aira ingin.

Setiap kali Aira salah atau keliru dan mencoba menenangkan suasana, Fandi mengatakan Alibi. Aira tau itu hanya bercanda, tapi dia risih mendengarnya. Nadanya tak enak, rasanya seperti menyudutkan. Tapi lagi-lagi, dia menikmatinya. Rasanya tidak biasa.

*bersambung

Komentar