Selamat Jalan Pak Di. Gerobakmu Kini Terhenti.

Kisah tentang seorang Bapak penjual sayur. Sehari-harinya berjualan di areal komplek, serta melayani pelanggan lewat ponsel.

Jumat (2/5) Pagi itu dapat kabar, Pak Di - Kadi - Kadut, yang biasa jual sayur di Taman Komplek meninggal dunia. Innalillahi wa innaillaihi rajiun. Terakhir kali kemarin Mama bertemu, masih bugar. Ternyata, kemarin sore tidur lalu tidak sadarkan diri. Dibawa ke Rumah Sakit, hingga sampai pagi ini bertahan, lalu meninggal dunia. 

Usianya sekitar 50. Saya biasa memanggilnya Pak Di. Beliau sudah berjualan sejak Komplek dibangun, lebih dari setengah usianya sepertinya. Seiring berkembangnya teknologi, dari hanya jualan mangkal dan keliling, pesan lewat SMS dilakukan. Pesanan itu lalu akan dicantolkan di pagar, seraya berkata "Bu... Yuuur". Terkadang langsung pergi jika terlalu lama tak digubris, lalu Kami samper ke Taman untuk pembayaran. 


Masih Saya ingat, anak pertamanya yang dulu suka ikut Pak Di jualan. Namanya Eva, suka nangis minta jajan. Bertahun tanpa disadari, Putri nya itu sudah dewasa dan bekerja. Sesekali Bapaknya mengantar saat Putri nya itu masuk pagi. Pagi-pagi sekali usai Subuh mengantarnya. Sehingga Pak Di tidak berjualan keliling, namun pelanggan bisa tetap memesan. 


Kini tak ada lagi sapaan "Mba" panggilnya terhadap Saya. Pesanan yang tercantol di pagar, seraya "Bu... Yuuur..." yang selalu diserukannya. Juga gerobaknya yang mangkal, atau berkeliling di Komplek. 


Allah berkehendak lain, telah menentukanNya. Kemarin masih sehat bugar, pagi ini nafasnya terhenti untuk selama-lamanya. Selamat Jalan Pak Di... Cukup lama Saya tidak bertemu dan sampai selama-lamanya. Semoga diterima disisi-Nya, diampuni segala khilaf&dilapangkan kuburnya. Aamiin Ya Rabbal Alamiin... Tiba-tiba Saya bersedih... :(

Komentar