Kamis, 17/04-2014 - Dini Hari
Malam dini hari itu cuaca cenderung stabil. Tak ada hujan, panas juga tidak. Seperti halnya Kota Bogor saat malam, dingin khas pegunungan.
Waktu menuju tengah malam, di saat itu pula Aku keluar, merasakan angin malam yang perlahan menyelinap ke dalam jaket.
Berusaha melepaskan hawa yang begitu sejuk, pandangan menengok ke arah langit. Mendapatai sebuah pemandangan yang indah. Membuatku takjub dan melebarkan kelopak mata.
Sebuah fenomena alam tertangkap jelas di hadapan, dalam gelap dan sunyinya malam, semilir angin yang tak henti melintas.
Melihat jelas, Bulan dikelilingi serupa cincin, Bulan Cincin. Lingkarannya besar, bahkan Bulan menjadi terlihat begitu kecil. Lingkarannya keorangean, serupa Pelangi dengan warna yang tipis. Subhanallah... Allah menciptakan fenomena yang indah. Terasa kecil manusia dibuatNya. Maha Karya Tuhan yang tak tertandingi.
Penasaran dengan Fenomena ini, sejumlah situs menjadi jawaban. Diketemukanlah, 'HALO', sebutan bagi Bulan Bercincin. Terjadi karena pembiasan cahaya bulan, yang merupakan cermin sinar matahari, dari kristal es di bagian atas atmosfer. Kristal itu berasal dari pembekuan super tetesan air dingin, dan ada di awas cirrus, berada di ketinggian 20.000 kaki atau lebih.
Kristal itu berperilaku seperti permata pembiasan, dan mencerminkan ke arah yang berbeda.
Komentar