Kota "Selalu" Berubah Mini Market di mana-mana

Berubah bagaimana? Selintas mungkin terbesit dalam bayangan. Berubah menjadi Negara baru, menjadi Kota aneh, Makhluk baru, atau apalah. Berubah menjadi sesuatu yang baru. Bertambah atau berkurang, kira-kira begitu.

Kurang dari satu bulan saja, keadaan kawasan pinggiran mengalami perubahan. Sebut saja Tangerang Selatan (Tangerang Selatan), tempat Saya bermukim. Menggunakan transportasi Kerata Listrik, membuat Saya jarang memanfaatkan Bus Kota. Akibatnya, tempat yang menjadi kawasan pebatasan Jakarta dan Tangerang Selatan pun tak selalu Saya lihat. Tepatnya berada di dekat Lebak Bulus, sebuah gapura menandai perbatasan Ibu Kota. Padahal, kira-kira jaraknya hanya kurang dari 5 kilometer saja.

Perbatasan Jakarta - Tangsel
Foto by komunitasdjuanda.wordpress.com

Akibatnya, seperti orang yang baru datang ke Ibu Kota, Saya terkaget saat mengetahui adanya perubahan lingkungan. Bangunan baru, proyek baru, juga termasuk suasana jalan di sekitarnya.

Satu contoh, setelah dihentikannya Bus Antar Kota di stasiun Lebak Bulus, sepertinya jalur menuju Ciputat diramaikan Bus Kota. Kabarnya sih, itu akibat pemberangkatan dihentikan dari Terminal Lebak Bulus. Begitu sih kata teman-teman sewarga Tangsel.

Ada lagi bangunan baru seperti mini market ataupun semacam kantor. Terlihat ramai dan mencolok. Begitu banyak pengunjung dengan parkiran kendaraannya, serta warna bangunan yang menarik minat pelanggan untuk mampir.

Sepanjang perjalanan menuju Pondok Indah saja, cukup banyak bangunan baru yang Saya temui. Terlebih seperti mini market yang menyediakan areal santai berkursi taman. Menjamur di banyak lokasi. Selalu terisi. Bahkan dengan tempat yang sangat berdekatan.

Apakah karena orang begitu nyaman sehingga memilihnya, ataukan memang jumlah orang begitu banyak/bertambah?

Sebab tempat-tempat tersebut selalu ramai dan hidup. Padahal sih, menurut Saya pribadi, menu siap sajinya ya biasa saja.

Dugaan berikutnya, mungkin keramaian itu adalah orang-orang yang terjebak kemacetan, lalu memutuskan untuk singgah di sana.

Yaa apapun alasan mereka, sarana umum seperti itu memang menjadi pilihan mudah. Di banding memilih kafe atau resto, mini market berkonsep santai cukup menarik untuk dikunjungi.

Komentar