Pernahkan kalian merasa begitu dekat dengan seseorang atau sosok, padahal baru bertemu satu kali (tidak begitu lama), hanya ada sedikit moment yang mengisi? Tidak bertemu secara langsung, namun pembicaraan lewat ponsel (SMS, telepon), media sosial lah yang mendekatkan.
Ketika interaksi menjadi sesuatu yang berarti, tanpa perduli kenyataan sebenarnya. Tak perlu tanya apa maksudnya. Aku pun tak mau menjelaskannya.
Itulah kegundahan hati Raisa, saat dirinya dipertemukan kembali oleh seseorang yang untuk pertama kalinya (lagi) ada getaran-getaran berarti. Membuat aliran darahnya begitu memanas, matanya fokus, otaknya mengirimkan sinyal-sinyal keteduhan. Hatinya tentram serasa berada di awan.
Ahh Raisa, hayalannya begitu besar, bahkan untuk dirinya sendiri.
Banyak angan dan harapan di otaknya, menyekenariokan apa yang ada dalam bayangnya. Dia memang pengarang handal, yang selalu sulit menuangkan karangan itu dalam tulisan yang sempurna. Sehingga menjadi PR PR yang tak juga dikoreksi. Tapi begitu kuat di kepalanya. Hahahaha ^^
Dia pun pandai menyimpan hal dan mengumpatkan pandangan. Padahal hatinya, menyimpan misteri yang nyata, membuat jantungnya mampu berdegup kencang.
Pertemuan Kedua
Setelah pertemuan beberapa bulan lalu itu, matanya tak terlepas dari fokus yang begitu tajam. Kala otaknya begitu nyata merekam wajahnya. Hingga harap demi harap menjadi semangat yang menguatkan dirinya untuk bernapas dan tersenyum leluasa. Dan pertemuan kedua akan terjadi.
Setenang air sumur, dia menahan semua rasa dan pandangan. Batinnya mencolek, "jangan terlalu yakin dan senang". Yaya, dia pun tau itu. Beberapa hal serupa terjadi seperti itu, dia pun ragu.
Minggu Pagi di Pusat Jakarta.
Event Mingguan akan menjadi moment pertemuan itu. Sepagi mungkin dia bangun dan bergegas segera sampai di lokasi. Naik turun kendaraan umum, sampailah di tempat tujuan. Ketika matanya terfokus, sesosok akrab ada di samping lelaki dalam bayangnya itu.
Raisa mengalihkan fokusnya, menghindar sejauh mungkin.
Raisa, dalam suatu percakapan tentang seseorang
Komentar