Hai Desember... Waktumu segera berakhir, esok tanggal satu, menandai bulan di tahun yang baru. Begit banyak cerita di tahun ini, meyakinkan Aku bisa merangkainya dalam kumpulan kisah-kisah tak terpublish. Banyak hal yang membuatku bisa mengerti apa arti kehilangan dan "terbuang", ditemukan dan menemukan. Bahwa semuanya terasa manis dan indah, tak perduli hanya sendiri atau teman-teman yang senantiasa ada bersama.
Mengulangnya kembali dalam suatu catatan, tahun ini cukup banyak aku mengunjungi tempat wisata Indonesia. Mulai Ciwidey (Bandung), Indramayu&Cirebon untuk pulang kampung, menyebrangi pulau menuju Lampung hingga Bali, menikmati Pegunungan Bromo, merasakan hijaunya padang Savana tandusnya pasir berbisik, bahkan kembali lagi ke kota Lampung.
Dan semua itu adalah perjalanan yang sebelumnya tak tertulis, dijadwalkan dalam tempo yang sesingkat-singkat dan seyakinnya hati, mengalir seperti air kemanapun ia suka.
Ciwidey
→ Situ Patenggang dan kawah Putih, sebelumnya keduanya tak pernah di singgahi. Menjadi moment kebetulan mengunjungi tempat itu. Saat itu ada acara pernikahan salah satu keluarga. Lantas tak ketinggalan Kami melanjutkan perjalanan menuju Ciwidey. Dingin yang begitu menusuk tulang. Selimut, serta tiga lapis baju masih juga tak ampuh. Jadilah Kami semua kedinginan sepanjang malam. Pelajaran → di kemudian hari, pastikan membawa selimut dan jaket ekstra tebal saat ke sana. Daripada harus kedinginan setengah nafas. Hahaha...
Dok: Pebruari, bersama Alm.Bapak Mardjana (tengah) |
Kawah Putih Ciwidey |
Bajigur cuyy.. |
Penangkal Dingin |
Indramayu
Saatnya pertemuan keluarga. Rutinitas setiap tahun, yang kebanyakan akan bertempat di Indramayu atau Cirebon. Sebagai orang asli, belum banyak tempat yang Saya tau di sini. Pulang kampung pertama tidak terlalu banyak agenda, jalan-jalan pun tidak. Butuh guide untuk mengantarkan, sayang sepupu yang satu itu tidak tertarik mengantarkan, hahaha ^^ Pulang kampung kedua menuju Cirebon. Pagi hari saatnya berkeliling kota Cirebon. Naik sepeda motor diantar sepupu besar. Sepupu besar? Iyaa.. Kalau dilihat dari usia lebih pas disapa Tante atau Wa', tapi karena mengikuti silsilah keluarga, biar usianya sepantar Bapak dan Mama (singkat BaMa) , kalau beliau keponakan BaMa, Kami anaknya pun jadi sepupuan.
Berkeliling kota Cirebon, mulai dari 0 (nol) kilometer yang diawali dari pusat perbelanjaan Grage Mall. Memutar ke Batik Trusmi. Pusat kuliner Empal Gentong dan Nasi Jamblang. Aneka kuliner yang bikin mulut penasaran. Tapi pilihan tetap pada Nasi Lengko dan Kue Surabi.
Menuju Keraton Kasepuhan dan Kanoman. Masih terlalu pagi, cukup berada di pelataran dan mengabadikan beberapa gambar.
Sekali lagi, kota tempat mainnya Bapak, sebut saja kampung beliau. Tapi Kami putra-putrinya hanya sekedar datang, jalan-jalan dan pulang. But, lain waktu Aku ingin lebih lama di sana, sekadar tau seluk-beluk jalan dan ragam tempat di sana.
Lampung to Teluk Kiluan, Tanggamus
Juni:
Sama sekali belum pernah. Yang jelas tempat ini adalah kampung halaman sobatku, Laura. Karena dia lah pula Aku akhirnya ke sana, di hari pernikahannya. Bersama seorang teman, Indah, yang tetiba tertarik untuk pergi ke Lampung, tanpa pikir panjang Kami memutuskan pergi ke sana. Sempat terjadi "miss" sebab telat berizin, hihi.
Menyebrang pulau, naik kapan ferry untuk pertama kalinya, horeee... Norak! Biarlah, emang belum pernah. Tapi sayang, semua momen di perahu hilang, sebab kamera ponsel yang mendadak eror, Nasib nak!
Kota yang ramai, bus-truk kendaraan besar malang melintang. Pengemudinya pun asik kebut-kebutan. Tapi pemandangan pantai yang kian berseling, membuat perjalanan menyenangkan. Seru lah pokoknya..
Berangkat menggunakan paket, pulangnya Kami memilih eceran. Semakin seru lagi. Sebuah mobil yang disebut "travel" sejenis minibus isi 8 orang. Lumayan naas karena Kami di tempatkan di belakang dengan sesak, pengemudi yang begitu santainya ngebut. Sampai di pelabuhan pegal-pegal bukan kepayang, hahaha, ngga lagi deh..
Nopember:
Kali kedua perjalanan menuju Lampung yang memang dijadwalkan. Menuju Teluk Kiluan bersama teman-teman pejalan, meeting point di Tanjung Karang, tempat Bus Damri berhenti. Semalam di jalan, dua hari di Lampung, Senin sampai di Jakarta.
Bertemu teman-teman baru dari berbagai wilayah, tempat-tempat seru dan pengalaman yang unik juga menarik, ala-ala backpacker.
Jawa Timur - Bali
Niat sih niat bangett.. Satu bulan di kota orang sekalian menimba ilmu dan bermain, mengantarkan Aku juga bersama Indah menuju Bromo dan sekitarnya, serta ke Bali. Naik bak terbuka dengan kondisi seadanya. Sungguh pengalaman yang berarti
Bali? Perjalanan Bali ini tak kalah seru. Pakai tragedi supir travel yang engga tau jalan, penumpang dibuat muter-muter ngga jelas, ngabisin waktu. Sudah lelah pakai marah, ahh seru lahh.. Setelahnya pakai acara komplein yang awalnya Aku gawangi dan diserbu teman-teman. Ohh Balii... Macet sodara-sodara.. Lain waktu musti bawa guide asli nih buat ngarahin jalan biar menyenangkan.
Cijeruk, Jambore Anak Ceria (JENAKA) 2013
Menutup perjalanan di tahun 2013, jadi panitia Jambore Anak Ceria Yayasan Seribu Manfaat.
Karena ajakan mba Laila yang tak lain kakak satu komplek, jadilah ikut serta di JENAKA, jadi kakak pendamping. Sebelum sampai di lokasi, sudah membayangkan bagaimana keseruan yang akan terjadi. Outbond, main air, seru-seruan sama anak kecil.
Benar saja, dari hari pertama sampai terakhir seru semuanya. Dua hari rasanya kurang, rinduu.. Rindu siapa hayooo... Rindu adik-adikku, yang Alhamdulillah meraih kelompok terbaik di tahun 2013, horeee...
Bersama ka Jatni memmandu mereka. Dibawelin ya dik, tapi Alhamdulillah kalian juaraaa... Setelah kesempatan ini pun, beberapa rencana baru tanpa sengaja tercipta. Tawaran bergabung dalam tim pemandu. Yes! I love it..
Bersama anak-anak, bermain di alam dan tentu lebih menyehatkann...
2013.. Memulai hidup semakin sehat dengan jadwal jalan pagi sama Vidia, si teman TK/rumah, tetangga. Serta perjalanan wisata dengan berjalan kaki..
Sanur |
Tanah Lot |
Cijeruk, Jambore Anak Ceria (JENAKA) 2013
Menutup perjalanan di tahun 2013, jadi panitia Jambore Anak Ceria Yayasan Seribu Manfaat.
Karena ajakan mba Laila yang tak lain kakak satu komplek, jadilah ikut serta di JENAKA, jadi kakak pendamping. Sebelum sampai di lokasi, sudah membayangkan bagaimana keseruan yang akan terjadi. Outbond, main air, seru-seruan sama anak kecil.
Benar saja, dari hari pertama sampai terakhir seru semuanya. Dua hari rasanya kurang, rinduu.. Rindu siapa hayooo... Rindu adik-adikku, yang Alhamdulillah meraih kelompok terbaik di tahun 2013, horeee...
Bersama ka Jatni memmandu mereka. Dibawelin ya dik, tapi Alhamdulillah kalian juaraaa... Setelah kesempatan ini pun, beberapa rencana baru tanpa sengaja tercipta. Tawaran bergabung dalam tim pemandu. Yes! I love it..
Bersama anak-anak, bermain di alam dan tentu lebih menyehatkann...
2013.. Memulai hidup semakin sehat dengan jadwal jalan pagi sama Vidia, si teman TK/rumah, tetangga. Serta perjalanan wisata dengan berjalan kaki..
Seusai Outbond |
Siap Perang Air |
Tarzan Swing, yes berhasil ^^ |
Al, Nanet, Ka Jatni, Arta (Aku) |
Dari perjalanan-perjalanan itu, semuanya terangkum dalam catatan-catatan tak terpublish, seperti tadi Aku sampaikan di atas. Lalu kalian bertanya, mana sendunya? Cukup seru senang yang Aku ceritakan. Anggaplah lelah menjadi sendu, sebab berdampak pegal berkepanjangan, hahahaha...
Tahun ini penuh kesabaran lewat cobaan-cobaan yang menguji keprihatinan. Membuatku lebih harus taat kepada Allah. Senantiasa melihat masalah dan musibah dari sisi terbaik. Mencoba tidak menyalahkan walau itu sulit. Itulah warna. Sebab dari situ Kita akan pintar mencampurkan dan memadukannya secara indah.
Semua orang adalah inspirasi. Setiap waktu adalah pelajaran. Tak ada jalan yang salah, kurang tepat mungkin iya. Perbaiki dan mempelajarinya.
Di pengunjung tahun dan akhir waktu ini, semoga doa dan harapan senantiasa menyertai setiap langkah. Perubahan adalah kemajuan untuk lebih baik, bukan sebaliknya. Teruslah berkarya dan berusaha ^_^
Komentar