Berapa Lamaa?

Aku sadar, sekian lamanya tak bernapas seiringan dengan mereka yang begitu leluasa menjelajah ibukota. Di saat waktu sibuk dan suasana yang begitu ramai, Aku tergeletak "tak bernyawa". Saat ini nyawaku hidup setengah rasa, bersama angan-angan yang menerawang jauh namun tak juga menyentuh.

Tak puas sampai di situ, tak juga menyerah, sedikit mengalah. Mengalah karena keadaan yang belum menyetujuinya, kemudian menerima keadaan lain yang "terpaksa". Bergelut dengan apa yang nantinya akan menjadi suatu hal yang pasti, apalah itu cukup Aku yang tau.

Begitu banyak waktu yang Aku luangkan untuk membuat rangkaian ini, sekian hari yang terlewati dengan kisah-kisah baru, semua yang membuatku berpikir akan kehidupan lain. Bahwa hidup jangan hanya berhenti di satu titik. Harus meningkat dan berpindah, itulah perkembangan/kemajuan.

Saat resah mengganggu, kembali pada-Nya, memohon dan mengingat, mereview kesalahan/kelalaian. Memperbaikinya untuk tidak mengulang di masa akan datang.

Waktu, tenaga, uang, semuanya beriring. Saat berkurang Allah akan mencukupkannya. Atas usaha yang telah dilakukan dan diusahakan. Jika belum terjawab, maka bersabarlah. Allah punya rencana yang Insya Allah indah, atas apa yang kita pilih dan tentukan, Ia akan merealisasikannya di saat yang tepat. Aamiin...

Teruslah berusaha dan berdoa, jangan berhenti dan menyerah untuk mencapai tujuan yang dinanti. Saat waktu terus terlewati dengan banyak arti.

Komentar