Menjadi sakit tentu bukan pilihan, siapa pula yang mau sakit, tapi siapa ang tak menolak dengan perlakuan istimewa di kala sakit? Itu hanya seperberapanya. Terlepas dari bsekitar tiga tahun lalu saat saya terkena DBD dan dirawat di RS, itu adalah pilihan saya. Karena saat hari pertama diopname pun, sudah normal kondisinya. Tapi dokter menyarankan untuk tinggal. Sebenarnya bisa, tanpa harus dirawat di RS. Tapi saya yang menginginkan. Alhasil, seperti menginap saja, haha ^^
Tak mau membicarakan sakit yang butuh penanganan ektra, kali ini hanyalah flu dan demam ringan, tapi cukup memenatkan. Mungkin ini dampak setelah bersepeda pakai jas hujan tapi tetap kehujanan. Jadilah ya seperti saat ini. Hidung mampet, kepala cenat-cenut, pucat pasi.
Alhamdulillah masih bisa menjalankan puasa, istirahat dan mengerjakan pekerjaan ringan. Kalau dibawa diam malah terasa sakitnya.
Kalau diingat ke belakang, hampir di setiap Ramadhan selalu "kebagian" sakit. Mungkin karena kondisi tubuh yang kurang stabil dan sedikit berbeda waktu biologis ya.. Yaa anggaplah juga kurang istirahat atau mikir yang ngga penting sehingga berdampak drop.
Mau ditolak ya ngga mungkin. Dinikmati sampai seberapa kuatnya, masih bisa ini itu dan kalau sungguh tepar, jalan terbaik adalah istirahat sempurna. Seperti suatu hadiah, yang harus diterima dan dirasakan.
Komentar