Kalau ide ngga diungkapin dan diluapin itu.. Sama seperti soda yang dikocok botolnya, tapi ngga dibuka-buka tutup botolnya. Energi dari dalam botolnya begitu besar, tapi ngga diizinin buat dipencarkan.
Simpelnya seperti orang lapar, harus diberi amunisi biar ngga pingsan. Salah benarnya soal analogi, ya itu keluar dari pikiran saya sendiri, di waktu dan saat ini juga.
Setumpuk ide, segenggam materi, seberkas angan-angan yang udah ngantri di kepala, tapi jadi sia-sia karena satu-dua-tiga-seribu hal. Jatuhnya alasan dan kemalasan. Walau pada kenyataannya, ide yang udah mantap dan dituangkan, terkadang mentah atau ngga jelas mau dibawa kemana?
Kayak naksirnya sama seseorang, MISALNYA. Idenya (rencananya) kalau uda jadian mau ini-itu-sana-sini. Baru kalau dapat Bro.. Sis.. Ngga dapat ya ngga jodoh. Ealahh apa si.. Kegalauan tea.. :P
Aku? Terlalu banyak ide dan sering kali meluapkannya, tapi begitu banyak terasa tak matang dan terlantar tak terselesaikan. Hoalaaa... Malangnya ide-ide cemerlang itu. Bagiku, perlu faktor-faktor X, pendukung di sekitar, depan, belakang, kiri, kanan, keliling, buat realisasiin ide jadi sebuah hasil yang cemerlang.
Bentuknya? Ngga cuma dukungan doa dan cuap-cuap aja lho.. Kalau bisa jadi bagian yang ikut serta dan memang diperlukan sama di empunya ide, itu bakalan jadi nilai A bisa plus, dari si pemilik ide.
Asal jangan ide buat ngegebet gebetan dicuri ya Bro.. Sis.. Kalau kejadian macam itu, lo cuma jadi bagian penghancur dari ide-ide cermerlang si empunya ide.
Ide cemerlang, briliant, "wajib" diluapkan. Selamat berkreativitas dan berkarya. Apapun bentuknya, itu hasil karya sendiri.
Komentar