Hai! Selamat bertemu lagi. Tentu ini bukanlah satu-dua-ketiga kalinya kita kembali bertemu. Tak ada yang berubah, masih sama. Laku, lugu, ya, kamu... Entah seperti tak ada perpisahan, juga bukan pertemuan yang berarti banyak. Hanya sekadar melihat wajahmu dari jauh sekejap mata, lalu mendengar suaramu lebih dekat. Ahhh, begitu saja.
Tapi nyatanya tak hanya berjumpa di dunia nyata ataupun maya. Kamu hadir dalam mimpi menjadi kamu yang lain, tak sepertimu di dunia nyataku. Di sana kamu begitu jelas dan terasa dekat. Menjadi dua bagian yang menyatu seperti koin. Kebersamaan yang hanya bertolak belakang.
Jadilah aku selalu mengikuti hari-harimu, kemanapun melangkah aku ada, kita selalu bersama-sama. Tapi hanya kebersamaan kosong.
Aku ingin mengubahnya. Jadilah aku batang pohon, dan kau akarnya. Maka menguatkan aku yang tertiup angin, menjaga bunga dan daun yang bisa merontok. Di situlah kebersamaan. Pengibaratan salah mungkin, pikirku selintas saja, terkadang melewatkan esensi.
Kamu, menanyakan kabar saja seperti sebuah tanya besar. Rasanya sungkan dan terasa deg-deg-an, atau hanya terbawa perasaan?
Menyakitkan tidak, tapi sungguh jadi penasaran se penasaran-penasarannya. Hmm... Mencoba melewatkan kembali teringatkan. Biarlah dia aman dalam ingatan, bersama perasaan-perasaan itu. Karena kemudian untuk saat ini, kau akan kembali pergi dan mungkin akan kembali lagi di satu waktu yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.
Komentar