Setahun lama jejakmu bersama, hingga masih saja membekas.
Seperti menuliskan kertas dengan pensil lalu menghapusnya, membekas, tak hilang.
Ketika sebuah lagu menuliskan "Biar Hujan Menghapus Jejakmu", tak hentinya hujan turun di hadapanku juga hadapanmu, satu jiwa satu rasa, jejak itu tak juga hilang.
Seiring waktu dan hari kian berlalu, jejak yang tertinggal itu pun tersimpan, membekas dalam ingatan.
Bahagia dan duka bersamaan, suka-cita dalam segala suasana.
Mungkin tak dapat terlupakan, dan semuanya akan menjadi kenangan.
Meski di situ ada bagian yang menyakitkan.
Di mana ada kebahagiaan juga hal yang menyakitkan, tercipta satu kesan, kebersamaan.
Juga pesan akan suatu harapan dari sebuah kenyataan.
Komentar