Di saat orang-orang bangkit dan bersiap menghadapi hari, penjual keliling mulai menjajakan dagangannya, kicau burung dan mentari pagi mulai memasuki celah-celah jendela kamar. Di satu sudut aku terpejam bagai mati. Bukan untuk selamanya, tapi mati suri. Memikirkan keadaan, mencari terobosan, angan-angan, meski masih menjadi suatu hayalan. Mungkin aku bermimpi. Bukan hanya sekadar mimpi, tapi mimpi yang ingin sekali kurealisasi. "Membangun" pondasi yang kuat untuk berpijak, memilih kolega yang tepat, hingga mampu membuat mata-mata iri terbelalak. Dan itu sungguh menguatkan.
Kemudian terkaget dan membuka mata selebar-lebarnya. Dunia ini terlalu luas tanpa sentuhan tangan manusia hebat. Pribadi menjadi kecil tanpa jadi apa-apa. Ilmu menjadi sia-sia tanpa dedikasi, Agama tak pasti menjanjikan sesuatu. Ilmu dan Agama, Agama dan Ilmu. Insya Allah hidup akan sempurna dengan keduanya, saling menguatkan dan mengingatkan. Insya Allah aku pegang amalan itu.
Belajar dan bacalah jika kamu tidak paham, dengarkan dari yang lebih tau, lebih dahulu tau, dan jangan sok tau. Tapi kenyataannya, begitu banyak orang yang tidak tau pura-pura tau dan sok tau, sombongnya. Sebagai pribadi yang mengerti akan Agama dan Ilmu, maka tepislah itu semua. Kamu belajar, perpikir, membaca dan mencari informasi lalu telaahlah. Bukan hanya menjadikan dirimu pintar, tapi mampu menyikapi segala perbedaan.
Komentar