Padat merayap jalan Ibukota, itu sudah biasa. Terlalu banyak kendaraan, motor mungkin mendominasi. Persaingan penjualan kendaraan bermotor pun tak bisa ditekan. Nyatanya merk motor baru bermunculan, dari motor Jepang, China, bahkan buatan Indonesia. Begitu banyak matic baru yang awalnya, saya rasa ditujukan untuk kaum hawa bepergian, tapi saya pribadi, terlalu banyak risiko memilih kendaraan bermotor tanpa didampingi.
Takut motornya dilirik tangan-tangan jahat, entah di jalan besar, gang kecil, bahkan di depan rumah/kos sendiri. Dari situ, angkutan umum mikrolet atau bis jadi pilihan. Namun semenjak mencoba kereta, beralihlah padanya. Kecepatan waktu tempuh, meski berdesakan penuh sesak dan berdiri, 25 menit saja tak begitu terasa, kecuali saat lelah melanda.
Pilihan lain Transjakarta, tapi jalurnya berputar sana-sini, sama saja jalan-jalan di Ibukota. Tapi terkadang menjadi pilihan juga, saat sedang ingin menghabiskan waktu dan melihat banyak orang, alias "cuci mata" haha ^^
Menggunakan transportasi umum, tentu butuh ekstra waspada. Tangan-tangan jahil juga berkeliaran. Dari pengalaman pribadi, mereka adanya di dekat pintu, memanfaatkan keburu-buruan orang. So jadi, pastikan bawaan Anda terjaga dengan baik, dan jangan memancing hal-hal yang diinginkan orang lain. Dan.. Anda harus bisa menjadi galak dalam posisi terdesak, tapi perlu juga hati-hati karena umumnya, para penjambret tidak sendirian&ada juga yang nekat membawa senjata tajam.
Kalau bukan penjambret, ada juga yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan, yang satu itu perlu dijitak, lempar ke luar kereta, hahaha...
Yap-yap, kapan pun di mana pun, harus tetap waspada dan terjaga. Kalau kata bang Napi, "kejahatan terjadi bukan hanya ada niat tapi juga kesempatan" Waspadalah... Waspadalah...
Komentar