Surat untuk Sahabat

Sepuluh tahun lebih kita bersama-sama. Tiga tahun benar bersama, tiga tahun setelahnya terkadang masih bersama. Lepas putih abu-abu sedikit bersama. Lepas toga tak ada kabar ataupun suratan. Kemana kau gerangan? Menghubungimu pun sulit, tapi jangan pernah berdalih aku sulit kau temukan. Bila tak menemukan kontakku, temui aku di dunia maya, timeline-ku setidaknya sering muncul mengabarkan sesuatu, mempostkan banyak hal.

Tapi sudahlah, mungkin kau sudah melupakannya. Masa-masa di saat kau ketakutan dikejar "fans" di sekolah. Saat pulang sekolah naik bis kota. Belajar dan bermain sampai bahas goyang Inul yang lagi hits saat itu. Hingga akhir tahun ke Jogja menggila di tempat penginapan. Apa itu semua hilang dan berlalu begitu saja? Terbawa bersama angin yang tak begitu kencang, namun akhirnya hilang juga, terbawa ke arah yang tak tentu.

Jika kau ingin menghapus memori itu, hapuskan lah.. Meski jelas itu sulit. Tapi kau yang memilihnya, melepas semua ikatan persaudaraan. Aku pun lelah dengan semuanya. Kini mungkin hanya ada kenangan masa lalu, yang bagiku masih tersimpan begitu banyak, namun tidak denganmu.

Kawan, catatan ini hanya sebuah goresan, atau mungkin salam perpisahan. Saat nanti kita dipertemukan, mungkin semua telah berbeda keadaan, yang telah menjadi jeritan dari seorang teman. Di masa depan nanti, akan ada kisah saat semuanya telah berubah dan tentu takkan bisa kembali. Namun sayang tak bisa mengenangnya.

Komentar