Malam begitu sendu bersana suasana yang hening. Jangkrik pun tiada mengisi, hanya suara angin yang mengumpat dari balik pepohonan, tak ada nyawa yang ia sambut. Biarlah malam menemani lelapmu, bersama langit dan bumi meski bulan dan bintang tak nampak, ia hadir dalam umpatan. Temani aku Sang Penguasa, menjalani sisa hari penuh mimpi, meraih asa yang dinanti, mencapai harapan pasti.
Esok pun datang penuh harapan, menggapai tujuan, meski sulit menyambutnya dengan jiwa dan raga suka cita, terima itu sebagai selamat datang. Selamat datang di waktu padat, mencekam dan "menyebalkan" bersama teman terkasih-tersayang.
Namun tak jua mata terpejam, segar menikmati sejuknya malam, tapi mulut tak henti menguap. Mungkin ada yang terlupakan atau terlewatkan, biar aku mengingatnya sejenak, hingga mata terpejam menuju alam mimpi. Sampai bertemu di alam mimpi, menjumpainya di alam nyata.
Komentar