Kerja Ayo Kerja

Pagi ini, Jakarta begitu ramai dengan ragam aktivitasnya. Jam 6.10, melangkah menuju stasiun, sempat beli sabu (sarapan bubur), begitu sampai di stasiun tepat sekali si kereta sampai. Owww... Ia menungguku, yes, hehehe ^^ Di luar Senin sampai Jumat, KA memang cenderung sepi. Sabtu-Minggu memang waktunya libur, tapiii, tak selalu begitu bagiku. Mengerjakan tugas negara, lho..? Apalah itu namanya.

Tapi, lain halnya di stasiun. Padat dan ramai orang dengan bawaan besar. Entah ada yang pulang kampung, atau usai belanja di Pasar Tanah Abang? Pokoknya ramai sangat, hehe :D Memasuki kawasan Thamrin, keramaian pun terlihat. Orang bersepeda, jogging memenuhi areal, yaya, hari bebas kendaraan bermotor, nampaknya bukan hanya Minggu ke 2&4, tapi di setiap Minggu ya? Sementara orang-orang asik berolahraga, aku harus "terbang" ke tempat lain. Sekali lagi, tugas negara -_- Berakhir di jam 11, dan harus "terbang" ke tempat lain lagi. Baiklah saya turuti, tak mau berurusan dengan keadaan. Tapi pada akhirnya dilewatkan, terjadwal kembali mendatang.

Mendarat kembali di ruangan jam 13.30, aktifnya setengah jam kemudian, berakhir satu jam kemudian. Tanpa berlama-lama, segera hengkang dari gedung mengejar si KA, dan ingin bertemu di "Cemplu" (si ponakan) Kejadian yang terjadi setiap KA datang, orang-orang bersegera untuk masuk KA agar dapat duduk, alhasil penumpang yang ingin keluar tertahan. Tapi saya lebih dulu mempersilahkan mereka, karena kalau saya yang akan keluar kereta, saya akan menahan orang-orang yang akan masuk sebelum saya turun. Karena itu menutupi langkah, haha...

Turun dari KA, jarang sekali secerah itu. Aroma sore yang menyegarkan, bukit-bukit kecil yang terlihat di stasiun (maklum lah, stasiun masi berhijau-hijau) Tapi lewat dari situ, udara kotor kembali terhirup. Melewatkan itu... Saya ingin sampai di rumah bertemu "Cemplu". Selang 15 menit setelah sampai, "Cemplu" dengan mata beloknya keluar dari kamar sambil ngulet-ngulet. Gigit juga deh.. Hehehe ^^

Hhmmm... Lelah juga rasanya. Jaraknya terasa jauh namun dekat dengan KA, tapi tetap, terasa jauhnya. Turuni "bukit" naik "bukit" melangkah jauh. Perjalanan stasiun keluar, sampai di gang jalan tembus perumahan juga "berbukit". Kerja.. Bekerja yang menyenangkan itu dari hati. Jiwa juga ngga boleh merasa tertekan, atau ditekan. Tapi kenyataannya? Menekan orang lain itu sangat mudah. Laksanakan kewajiban tuntut hak. Hidup pekerja, a a a a a...

Komentar