Tuhan punya janji yang indah. Indah dan sangat rahasia. Manusia hanya bisa melukiskan dan menggambarkannya dalam benak, menuliskannya dalam kertas, dan membacanya kembali di saat janji itu terlaksana atau membuagnya jauh-jauh sebagai suatu harapan kosong, mungkin juga diragukan. Masa itu membuat seseorang menjadi jauh lebih sabar dan tawakal, bukan hanya sekadar untuk meraih janji. Insya Allah karena tetap mengingat-Mu.
Janji adalah hutang, maka itu akan dan harus dibayar. Tuhan akan membayar janji-Nya, bila makhluknya pun menepati janji dan memberikan deposit/debit. Apa itu? Debet di setiap kau mengingat-Nya, dengan menjalankan perintah serta menghindari larangannya. Bagiku, apa yang aku tau dan sudah kupelajari, adalah apa yang sudah ku investaikan dalam hidup. Benar ataupun salah bukan manusia yang menilai. Malaikat dan Tuhan punya catatan. Kapan catatan itu diungkap, nanti di masa perhitungan, saat dunia tak lagi hidup dan semua makhluknya tiada, berada di hadirat-Nya.
Awal ataukah akhir aku menemui-Nya, Insya Allah paling tidak aku sudah punya investasi. Insya Allah bila Allah masih memberikanku kesempatan, aku masih bisa melihat si "Cemplu" berlari dan memanggil namaku, bahkan berjalan-jalan denganku, ia memilih apa yang ia suka. Membuat kedua orangtuaku, keluargaku bangga dengan apa yang aku lakukan-aku buat, teman-teman yang ada di setiap langkah yang selalu berarti karena tidak pernah mungkin bisa mengulangnya dengan sama, meski mungkin ada kesempatan kedua.
Izinkan aku untuk menambah daftar catatanku, mewarnai hariku dengan Pelangi-Mu, kupersilahkan mendung-Mu menyelinginya tapi tidak dengan waktu yang lama. Karena aku masih ingin memberi warna dan arti dalam setiap langkah dan perjalanan hidup yang selalu punya makna. Kesempatan itu selalu ada dan sebisa mungkin aku menggapainya meski terasa sulit dan tak sempurna.
Saat janji itu datang, aku akan menerimanya dengan penuh rasa syukur dan bahagia. Setelah menunggu dan terus berharap dalam waktu yang tak pernah kuhitung berapa lama, sulit dan jauhnya. Dan menjadi sempurna saat jawaban itu datang. Karena ini Janji yang Indah.
Janji adalah hutang, maka itu akan dan harus dibayar. Tuhan akan membayar janji-Nya, bila makhluknya pun menepati janji dan memberikan deposit/debit. Apa itu? Debet di setiap kau mengingat-Nya, dengan menjalankan perintah serta menghindari larangannya. Bagiku, apa yang aku tau dan sudah kupelajari, adalah apa yang sudah ku investaikan dalam hidup. Benar ataupun salah bukan manusia yang menilai. Malaikat dan Tuhan punya catatan. Kapan catatan itu diungkap, nanti di masa perhitungan, saat dunia tak lagi hidup dan semua makhluknya tiada, berada di hadirat-Nya.
Awal ataukah akhir aku menemui-Nya, Insya Allah paling tidak aku sudah punya investasi. Insya Allah bila Allah masih memberikanku kesempatan, aku masih bisa melihat si "Cemplu" berlari dan memanggil namaku, bahkan berjalan-jalan denganku, ia memilih apa yang ia suka. Membuat kedua orangtuaku, keluargaku bangga dengan apa yang aku lakukan-aku buat, teman-teman yang ada di setiap langkah yang selalu berarti karena tidak pernah mungkin bisa mengulangnya dengan sama, meski mungkin ada kesempatan kedua.
Izinkan aku untuk menambah daftar catatanku, mewarnai hariku dengan Pelangi-Mu, kupersilahkan mendung-Mu menyelinginya tapi tidak dengan waktu yang lama. Karena aku masih ingin memberi warna dan arti dalam setiap langkah dan perjalanan hidup yang selalu punya makna. Kesempatan itu selalu ada dan sebisa mungkin aku menggapainya meski terasa sulit dan tak sempurna.
Saat janji itu datang, aku akan menerimanya dengan penuh rasa syukur dan bahagia. Setelah menunggu dan terus berharap dalam waktu yang tak pernah kuhitung berapa lama, sulit dan jauhnya. Dan menjadi sempurna saat jawaban itu datang. Karena ini Janji yang Indah.
Komentar