Ibarat anjing menggonggong, ia tak pernah sendirian, mengajak bangsanya ikut menggonggong, meramaikan kawasannya seolah-olah mengoloni dan memiliki wilayah. Maksudnya apa? Memberi tau kalau mereka punya wilayah, yang lain dengarkan kami saja, atau pergi secepat mungkin sebelum kami serang. Beraninya "menggonggong" untuk menakut-nakuti.
Kalau itu membuatmu senang dan menjadi nilai plus buatmu ya silahkan. Tapi kau tak pernah sadar dengan kelakuanmu yang "0" nol persen bobrok. Kalau merasa lebih andal ya silahkan, tapi diam-diam sudah membuka kebobrokan diri sendiri, menunjukkannya ke depan khalayak ramai, seperti apa dirimu. Bukan satu-dua-tiga kali, lebih dari itu, dan semua orang pun tau bagaimana, sayangnya tidak sadar, tidak disadari, tidak mau tau, atau benar-benar "bodoh" Entahlah...
Dari sini aku belajar, bagaimana menghargai orang, berbicara yang baik dan benar terhadap orang lain, tidak menyakiti hatinya, tidak menyalahi maksudnya sendiri alias membodohkan dirinya. Berapa lama seperti itu? Bukan usia baru lagi menapakinya, belajarlah dari pengalaman dan kesalahan di waktu lampau, agar kau menjadi pintar dan terdidik. Bukan bodoh lalu melestarikan kebodohan.
Dasar bodoh! Sebagai kucing, menghindar, menjauh lalu pergi dari pandangan. Tetap banyak yang menyayanginya karena tulus. Bosan dengan segala kemunafikan itu. Menutupi bangkai hingga menjadi kering dan musnah, namun baunya yang tidak terlepas dari ingatan. Selamat menjadi manusia "bodoh" yang melangkahlah dalam kebodohanmu sendiri, bodohilah dirimu sendiri sampai salah pun tak pernah kau anggap.
Kalau itu membuatmu senang dan menjadi nilai plus buatmu ya silahkan. Tapi kau tak pernah sadar dengan kelakuanmu yang "0" nol persen bobrok. Kalau merasa lebih andal ya silahkan, tapi diam-diam sudah membuka kebobrokan diri sendiri, menunjukkannya ke depan khalayak ramai, seperti apa dirimu. Bukan satu-dua-tiga kali, lebih dari itu, dan semua orang pun tau bagaimana, sayangnya tidak sadar, tidak disadari, tidak mau tau, atau benar-benar "bodoh" Entahlah...
Dari sini aku belajar, bagaimana menghargai orang, berbicara yang baik dan benar terhadap orang lain, tidak menyakiti hatinya, tidak menyalahi maksudnya sendiri alias membodohkan dirinya. Berapa lama seperti itu? Bukan usia baru lagi menapakinya, belajarlah dari pengalaman dan kesalahan di waktu lampau, agar kau menjadi pintar dan terdidik. Bukan bodoh lalu melestarikan kebodohan.
Dasar bodoh! Sebagai kucing, menghindar, menjauh lalu pergi dari pandangan. Tetap banyak yang menyayanginya karena tulus. Bosan dengan segala kemunafikan itu. Menutupi bangkai hingga menjadi kering dan musnah, namun baunya yang tidak terlepas dari ingatan. Selamat menjadi manusia "bodoh" yang melangkahlah dalam kebodohanmu sendiri, bodohilah dirimu sendiri sampai salah pun tak pernah kau anggap.
Komentar