Rasa Hati

Tuhan menciptakan hati, dan membuatnya merasa akan sesuatu apa yang seseorang rasakan. Perasaan senang, sedih, suka, bahkan benci sekalipun. Kerasnya batu mampu terkikis jernihnya air. Kerasnya hati, bahkan bisa lebih dari kerasnya batu, disertai kuatnya pikiran. Hati begitu jujur mengatakan apa yang disukainya, atau dibencinya.

Tapi hati terlalu jujur untuk menyimpan sebuah rasa. Rasa yang diam-diam tersimpan berharap bukan hanya sebuah angan atau kenangan, tapi kenyataan. Tak pernah kau menyadari akan hatimu. Ketika tak merasakan apa yang ku simpan? Pelan, tertahan di dalam perasaan. Akan sebuah kenyataan tentang perasaan. Perasaan bisa menjadi suatu perasaan semata saja, tanpa menjadikannya suatu kenyataan.

Ketika itu terjadi kekuatan hati harus mampu menopangnya. Saat tak ada tempat meneduhkanmu, saat tak ada teman mendekatkanmu, saat tak ada orang lain menguatkanmu, Tuhan akan selalu bersamamu. Dalam sedihmu kau selalu mengingatnya, agar dirimu tenang dan mampu menjadi bagian dari rencana Tuhan.

Rencananya terlalu rahasia dan akan indah pada waktunya. Meski tak pernah manusia tau berapa lama waktu berlalu, masa berganti bahkan musim. Kesabaran selalu ada di hatimu, bagi kamu yang selalu mengingat-Nya. Saat kau tenang, maka semua akan terasa biasa dan wajar apa adanya. Rasa hati, dalam rasanya, hingga mampu menggoyah apa yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.

Komentar