Jakarta Senin ini... Sama seperti Minggu lalu, diguyur hujan lebat, merata di semua titik (begitu dari berita online). Masi sama juga, dua Minggu berturut saya pun kehujanan, tapi hari ini membawa payung, walau cukup basah di berbagai sisi juga, hee... Segarnya hujan di pagi hari, kalau dibawa suasana, enaknya merem, narik selimut, menuju alam mimpi, hehehe ^^ Tapi semangat membuatku bangkit, maree...
Meski pada awalnya, keribetan pun menjatuhi, tapi biarkan saja, kembali ke konsep. Bangun pagi, bersiap, menghadapi ragam peristiwa. Seorang mbak-mbak yang nebeng payung sampai depan kantor, lalu dia menepi di bawah atap biasa orang kantor pada makan. Dalam hati: "lain waktu gue ngga bawa payung, boleh ah nebeng sedikit, minimal sampai nemu tempat berteduh, apalagi kalau neduhnya di hati kamu.. Hahahaha ^^ Hujan pagi semakin menyegarkan..
Keluasan kata, materi, bahan-bahan pendukung, menjadi bagian dari jadwal hari ini. Ditambah olah vokal yang baik, semakin menambah kemantapan kacakapan. Tak perlu menjadi sangat pintar dalam segala hal, tapi mempelajarinya, mempelajari banyak hal, menerimanya sebagian-sebagian, lebih bagus lagi jika utuh. Tapi apa bisa? Bisa ful kapasitas lah itu.
Di saat cerah menyegarkan itu, masi saja ada "petir" yang tiba-tiba menyulut, macam api yang muncul dari lemparan sisa pembakar linting rokok. Menyebalkan memang, anggap saja kebodohan. Tapi kembali, muncul "pelangi" setelahnya, manis... Seperti warna di permen lolipop bundar, meski kadang ada rasa yang terlalu berlebihan. Hari ini belajar untuk sabar, tawakal, dan selalu tersenyum, meski sebenarnya di hati dan kepala panas, di bibir masi bisa tersenyum. Cisss... Bak kilatan flash kamera menyambar, dan tersenyumlah...
Meski pada awalnya, keribetan pun menjatuhi, tapi biarkan saja, kembali ke konsep. Bangun pagi, bersiap, menghadapi ragam peristiwa. Seorang mbak-mbak yang nebeng payung sampai depan kantor, lalu dia menepi di bawah atap biasa orang kantor pada makan. Dalam hati: "lain waktu gue ngga bawa payung, boleh ah nebeng sedikit, minimal sampai nemu tempat berteduh, apalagi kalau neduhnya di hati kamu.. Hahahaha ^^ Hujan pagi semakin menyegarkan..
Keluasan kata, materi, bahan-bahan pendukung, menjadi bagian dari jadwal hari ini. Ditambah olah vokal yang baik, semakin menambah kemantapan kacakapan. Tak perlu menjadi sangat pintar dalam segala hal, tapi mempelajarinya, mempelajari banyak hal, menerimanya sebagian-sebagian, lebih bagus lagi jika utuh. Tapi apa bisa? Bisa ful kapasitas lah itu.
Di saat cerah menyegarkan itu, masi saja ada "petir" yang tiba-tiba menyulut, macam api yang muncul dari lemparan sisa pembakar linting rokok. Menyebalkan memang, anggap saja kebodohan. Tapi kembali, muncul "pelangi" setelahnya, manis... Seperti warna di permen lolipop bundar, meski kadang ada rasa yang terlalu berlebihan. Hari ini belajar untuk sabar, tawakal, dan selalu tersenyum, meski sebenarnya di hati dan kepala panas, di bibir masi bisa tersenyum. Cisss... Bak kilatan flash kamera menyambar, dan tersenyumlah...
Komentar