Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, mewarnai lima hari dengan beragam warna dan aktivitas. Tuhan memberikan kesempatan, waktu dan cara yang indah dari-Nya, meski mungkin ada sisi di mana umatnya termasuk aku tak menyukainya. Soal tak ada yang kebetulan di dunia ini, itu juga sudah direncanakan. Tapi, tidak akan ada sebab yang menjadikannya akibat. Dari keduanya, ada hasil, sesuatu yang tersembunyi, rahasia. Rahasia hanya Tuhan yang punya, kita manusia hanya bisa menebak, menduga dan berandai-andai. Kalau, jika, apabila, andai kata.
Rahasia-Mu indah Tuhan. Membuat kami belajar dan berpikir, bagaimana cara menggapai sesuatu yang kita harapkan dan inginkan. Meski itu sulit, tapi kami berusaha dan tak lepas dari doa (meski kadang kami melupakan-Mu). Sadari kami Tuhan, aku. Saat aku lalai terhadap-Mu, terlalu sombong dengan hariku, dari apa yang aku miliki, yang padahal tentu semua dari-Mu. Sejak dulu aku mengetahui semua Engkau yang mengaturnya, aku pun bertanya sendiri, terlebih pada hal yang hingga kini menjadi tanda tanya besar akan apapun. Kembali, Tuhan yang mengatur-Nya.
Pancarkan sinarnya bila itu mengarah kepadaku, redupkan cahayanya bila itu tak menuju padaku. Dan itu akan menenangkan jiwa, hati, juga perasaan. Manusia diberi rasa untuk memahami arti, diberi perasaan untuk memaknai banyak hal, diberi ingatan untuk merekamnya, bahwa ada hal yang terkadang kau lupakan, maka ada orang lain yang akan mengingatkan.
Rahasia-Mu begitu indah Tuhan... Membuatku berpikir dan terus mengingat-Mu. Walau dalam satu kesempatan aku mungkin melupakan-Mu, tapi takkan pernah mampu. "TanganMu" begitu kuat menggenggamku, bahkan menarikku sekuat dzat-Mu. Tak pernah aku mampu melawan-Mu. Saat aku terlupa, kau langsung menggenggamku, menarikku untuk sadar, dan kembali.
Hingga pada titik jenuh, ku kembali dan mengingat, semua ini terasa penuh warna. Lalu aku belajar, memahami, dan memaknai akan semua hal. Bahwa kesabaran dan doa akan terjawab, meski dalam waktu yang tak pernah kau tau. Karena ini Rahasia.
Rahasia-Mu indah Tuhan. Membuat kami belajar dan berpikir, bagaimana cara menggapai sesuatu yang kita harapkan dan inginkan. Meski itu sulit, tapi kami berusaha dan tak lepas dari doa (meski kadang kami melupakan-Mu). Sadari kami Tuhan, aku. Saat aku lalai terhadap-Mu, terlalu sombong dengan hariku, dari apa yang aku miliki, yang padahal tentu semua dari-Mu. Sejak dulu aku mengetahui semua Engkau yang mengaturnya, aku pun bertanya sendiri, terlebih pada hal yang hingga kini menjadi tanda tanya besar akan apapun. Kembali, Tuhan yang mengatur-Nya.
Pancarkan sinarnya bila itu mengarah kepadaku, redupkan cahayanya bila itu tak menuju padaku. Dan itu akan menenangkan jiwa, hati, juga perasaan. Manusia diberi rasa untuk memahami arti, diberi perasaan untuk memaknai banyak hal, diberi ingatan untuk merekamnya, bahwa ada hal yang terkadang kau lupakan, maka ada orang lain yang akan mengingatkan.
Rahasia-Mu begitu indah Tuhan... Membuatku berpikir dan terus mengingat-Mu. Walau dalam satu kesempatan aku mungkin melupakan-Mu, tapi takkan pernah mampu. "TanganMu" begitu kuat menggenggamku, bahkan menarikku sekuat dzat-Mu. Tak pernah aku mampu melawan-Mu. Saat aku terlupa, kau langsung menggenggamku, menarikku untuk sadar, dan kembali.
Hingga pada titik jenuh, ku kembali dan mengingat, semua ini terasa penuh warna. Lalu aku belajar, memahami, dan memaknai akan semua hal. Bahwa kesabaran dan doa akan terjawab, meski dalam waktu yang tak pernah kau tau. Karena ini Rahasia.
Komentar