Komunikasi Tak Langsung Itu Bernama Ponsel

Kalau ada waktu untuk tidak banyak menggubris benda bernama ponsel, mungkin hari ini adalah saatnya. Segala bentuk deringan, panggilan, seperti sama sekali tidak mau kuangkat. Sekalinya kuterima, ya semauku saja. Lama-lama, itu menjadi sebuah "gangguan" seperti mengganggu privacy. Tapi lain waktu bisa menjadi suatu kepentingan, bergantung pada kebutuhan.

Ponsel, bagaimana pun bentuknya, model, berapapun harganya. Fungsi utamanya adalah menyampaikan pesan secara tidak langsung, alias pesan secara tertulis berupa SMS ataukan melalui suara dari menelepon = berkomunikasi. Tapi apa jadinya bila di tengah "perjalanan" SMS terhenti, karena satu pihak tidak memberikan respon atau balasan, atau tidak menerima panggilan menelpon? Komunikasi menjadi terputus bahkan terhenti.

Langsungnya, itu sama saja saat seseorang berbicara dengan orang di sebelahnya atau di depannya, dicuekin. Mungkin, karena melalui ponsel, itu menjadi sesuatu yang lumrah. Tapi... Tidak banyak orang menganggap seperti itu. Awalnya aku menganggap hal seperti itu lumrah saja. Sekali dua kali, sampai tiga kali, okelah. Tapi, lama-lama seperti ada orang yang menganggap itu biasa saja.

Yayaya, boleh juga suatu saat kalau saya mencoba hal yang sama. Dari situ akan dirasa hal yang sama, seperti apa yang saya rasa. Iseng-iseng, ngisengin ^_^

Komentar