Lakukanlah apa yang kau suka dan menyenangkan, tanpa ada yang memaksa dan memrintahkan. Yayaya... Kalau ternyata kau diperintah lalu diupah, berarti mengerjakan kewajiban dan mendapatkan hak. Bagaimana jika sudah mengerjakan kewajiban namun hak tak juga diraih? Sekali maklum, dua kali maklum, bahkan diri sendiri sampai lupa sudah keberapa kali dimaklumi. Yasudahlah...
Bagiku ini perjalanan, jalan yang kutapaki hingga seberapa jauh aku mampu melangkah. Suatu saat aku terhenti dan menyadari, sudah jauh aku melangkah. Akankah kulanjutkan melangkah, ataukah kembali, bisa juga diam.
Selama masih ada waktu dan kesempatan, semua keadaan menjadi serba memungkinkan. Dan semua hal yang terasa tidak menyenangkan, tersimpannya dalam perasaan. Kalau kamu bisa mengerti dan memahami, tentu semua tidak akan pernah kamu inginkan.
Menjadi baik itu berat. Apalagi untuk menjadi benar. Dari baik dan benar kemudian menjadi salah, itu seringkali terjadi. Intinya, ada dalam diri kita masing-masing. Apakah kita mau menjadi baik, benar, keduanya, atau salah?
Ada yang menilai, ada yang mencermati, ada yang tidak percaya. Karena apa? Kamu hidup tak sendiri. Semua orang akan memberi nilai baik dan buruk. Jangan sampai menjadi pribahasa: "karena nila setitik, rusak susu sebelanga." Saat ketidakpercayaan muncul akibat satu kesalahan yang berakibat runtuhnya dinding kebenaran.
Bagiku ini perjalanan, jalan yang kutapaki hingga seberapa jauh aku mampu melangkah. Suatu saat aku terhenti dan menyadari, sudah jauh aku melangkah. Akankah kulanjutkan melangkah, ataukah kembali, bisa juga diam.
Selama masih ada waktu dan kesempatan, semua keadaan menjadi serba memungkinkan. Dan semua hal yang terasa tidak menyenangkan, tersimpannya dalam perasaan. Kalau kamu bisa mengerti dan memahami, tentu semua tidak akan pernah kamu inginkan.
Menjadi baik itu berat. Apalagi untuk menjadi benar. Dari baik dan benar kemudian menjadi salah, itu seringkali terjadi. Intinya, ada dalam diri kita masing-masing. Apakah kita mau menjadi baik, benar, keduanya, atau salah?
Ada yang menilai, ada yang mencermati, ada yang tidak percaya. Karena apa? Kamu hidup tak sendiri. Semua orang akan memberi nilai baik dan buruk. Jangan sampai menjadi pribahasa: "karena nila setitik, rusak susu sebelanga." Saat ketidakpercayaan muncul akibat satu kesalahan yang berakibat runtuhnya dinding kebenaran.
Komentar