Suatu saat manusia hidup dalam tertekan. Tertekan jiwanya, dirinya, atau pikirannya. Soal pekerjaan, soal perasaan, soal kehidupan. Dari situ manusia berpikir akan sebuah nilai. Nilai kehidupan yang ia jalani. Meski hidup mungkin terasa menyedihakan/pahit, tapi akan ada pelangi/warna yang menyelinginya. Ragam itu membuatmu mengerti akan suatu warna yang sudah kau campurkan, akan menjadi apa.
Kau juga takkan pernah tau apa yang terjadi dari warna yang kau campurkan. Ia bisa cerah ataukah redup. Semuanya berpengaruh dari suasana. Suasana hati, juga suasana di sekitarmu. Apapun itu, anggap seolah itu hujan dengan awan. Beriringan, meneduhkan, dan bisa berubah gelap. Namun setelah itu ada pelangi. Pelangi itu hanya indah, bagi mereka yang mengerti akan keindahan, bukan bagi mereka yang berpura-pura.
Ketika kau tau bahwa hidup itu berwarna dan berharga, dari situ kau akan menghargai hidup, memanfaatkan segala hal. Terutama waktu yang terasa akan terbuang percuma tanpa kebaikan.
Kau juga takkan pernah tau apa yang terjadi dari warna yang kau campurkan. Ia bisa cerah ataukah redup. Semuanya berpengaruh dari suasana. Suasana hati, juga suasana di sekitarmu. Apapun itu, anggap seolah itu hujan dengan awan. Beriringan, meneduhkan, dan bisa berubah gelap. Namun setelah itu ada pelangi. Pelangi itu hanya indah, bagi mereka yang mengerti akan keindahan, bukan bagi mereka yang berpura-pura.
Ketika kau tau bahwa hidup itu berwarna dan berharga, dari situ kau akan menghargai hidup, memanfaatkan segala hal. Terutama waktu yang terasa akan terbuang percuma tanpa kebaikan.
Komentar