Pagi hari Jakarta diguyur hujan. Ya, awan sedang jadwalnya "merengut". Sudah beberapa hari ini hujan deras turun. Beberapa kawasan ada yang terendam banjir. Tapi tak mengurungkan niat dari warga melakukan aktivitas sehari-hari. Bersekolah, bekerja, bepergian, atau yang diam bekerja di rumah. Merentangkan diri di kasur sambil berselimut mungkin pilihan yang tepat. Tapi itu sebuah kemalasan. Lipat selimut, bangkit, dan buka korden. Sinar pun masuk meski cuaca di luar sana mendung, hujan pun sudah turun.
Sepasang sendal sudah siap mengalaskan kaki yang dingin. Di luar kamar aktivitas harian rumah tangga sudah terasa. Aroma bumbu dapur tercium, dan wangi bahan kue. Ketika menengoknya, masak-memasak sedang dimulai.
Beragam ide dan desain narasi tertumpuk di kepala. PR yang masih tertunda. Satu per satu PR pun coba diselesaikan, jika belum, jadi PR lagi, hehehe ^^
Hari ini, menapaki "dunia baru" jam malam. Tak ada satu pun agenda, ide juga tidak. Akhirnya, lempar sana-sini, ping pong ini itu, ya... Diterima pula akhirnya. Waktu berkeliling selama kurang lebih dua jam saja, kembali ke redaksi. Kembali "PR" karena semuanya "pending".
Sepasang sendal sudah siap mengalaskan kaki yang dingin. Di luar kamar aktivitas harian rumah tangga sudah terasa. Aroma bumbu dapur tercium, dan wangi bahan kue. Ketika menengoknya, masak-memasak sedang dimulai.
Beragam ide dan desain narasi tertumpuk di kepala. PR yang masih tertunda. Satu per satu PR pun coba diselesaikan, jika belum, jadi PR lagi, hehehe ^^
Hari ini, menapaki "dunia baru" jam malam. Tak ada satu pun agenda, ide juga tidak. Akhirnya, lempar sana-sini, ping pong ini itu, ya... Diterima pula akhirnya. Waktu berkeliling selama kurang lebih dua jam saja, kembali ke redaksi. Kembali "PR" karena semuanya "pending".
Komentar