Komunikasi Itu Pasti

Hari ini... Cuaca Jakarta mendung tapi panas. Syukurlah keadaan saya tak sepanas udara Ibukota. Meski barulah di siang hari menapaki jalan Ibukota, menemui keramaian kota, hiruk-pikuk warga Jakarta. Ketika kemudian saya mendapati "isu" ketidakhadiran saya dikarenakan sakit. Haaa? Sehat wal afiat, alhamdulillah. Isunya iseng aja si.. Jadi mau ketawa, hahahahaha ^^

Kondisi, suasana hari ini? Aman terkendali, bebas sentausa tapi beraturan, ketenangan ada. Segala yang meribetkan dijauhkan, usir jauhhhh, husss...

Komunikasi yang baik dan terstruktur, terarah dan pasti saya rasa semua orang menginginkannya, dan itu jauh membuat seseorang mengerti dan paham. Tanpa harus menjadi suatu kedongkolan, menyesak dalam hati, rasanya di leher gondok. Menyakitkan...

Tapi, lama-lama saya lebih senang tidak berstetmen, lebih aman diam melihat keadaan, lalu berpikir dan menjawabnya sendiri. Bahwa suatu kesalahan bisa jadi bukan karena satu pihak, tapi ada pihak lain yang mendukung atau bisa dibilang penyambung kesalahan itu. Tapi, orang akan melihat pada orang pertama. Rasanya tidak adil ya... Itu miskomunikasi, ya sudahlah... Tapi kenapa mesti bicara di depan, dan mengeraskan nada? Itu terdengar tidak bijak dan menyakitkan. Mungkin itu kebiasaan, atau ingin 'ekspos'? Mungkinnnn...

Yayayayaya...

Komentar