"Malaikat Penantian"

Padahal sudah sangat siangnya menapaki ruangan itu. Namun masih saj, pengeksis berupaya mengeksistensikan aku segera. Yasudahlah, mari pergi... Menunggu dan tunggu, sudah diprediksi. Jadilah penantian 3,5 jam lamanya. Sudah sambil berponsel ria, tidur siang dengan ngantuknya, ngemil2 seadanya, untuk menunggu agenda yang wah! Tapi pada akhirnya menyerah juga. Cukup 3,5 jam saja, bungkus... Kembali ke redaksi.

Tanpa bingung berpanjang lebar, semampunya saja. Selesai, "kabur" lah. Manfaatkan pulang cepat untuk beragam hal yang tak sempat, lanjut... Sudahnya langsung menuju rumah. Di saat menunggu angkot, tiba-tiba saja sebuah motor matik berhenti dan mengajak bersama. Bingung lah saya, rasanya tidak mengenalnya atau saya lupa, si ibu tetap mengajak saja.

A: Ayo dek bareng sampai komplek
B: (sempat langsung meniyakan, tapi mikir, jgn2 mau diculik) hahaha. Ngga usah bu..
A: Uda ngga papa, daripada nunggu D.18 (angkot Cileduk - Ciputat)
B: Oh iya deh...

Terus terang, apakah saya lupa, kalau saya tidak mengenal ibu itu, kok bisa tiba2 ngajak pulang bareng. Tapi ya... Terima saja. Kebetulan sekali, sore ini terasa pegalnya, seketika si ibu hadir dak pahlawan penantian, hahaha ^^

Entah ibu siapa dan dari mana, terimakasih atas tebengannya. Sampai jumpa kapan-kapan : D

Lalu saya teringat yang lalu. Pernah juga ditebengin sama lelaki bermotor matik. Dan sampai sekarang saya tidak pernah tau siapa orang yang sudah nebengin itu? Sebab, saat ia menyebutkan namanya, slayer yang dipakai tidak dilepas, dan saya belum ngeh hanya dengan matanya. Lucunya, sepanjang jalan itu sampai di pemberhentian dan saat di belakang orang itu, saya bertanya-tanya, siapa dia?

Siapapun mereka, baik sekali ya... Semoga Allah membalas kebaikan kalian ya.. Kapan-kapan kalau melihat saya ada di pinggir atau tengah jalan, boleh diajak lagi, hihihi ngarep ^^

Komentar