Pemadam Kebakaran




Pantang Pulang Sebelum Padam

Judul di atas tentu sering mendengarnya. Slogan Pemadam Kebakaran (Damkar). Tambah lagi, kata Sang Pasukan (biasa mereka disebut), "Pantang Pulang Sebelum Menyelamatkan." Tim penyelamat peristiwa kebakaran. Soal pekerjaannya, tentu beresiko. Tapi... Keikhlasan, dan jiwa menolong tentu membuat apapun seolah tak ada kendala, bahkan resiko nyawa sekalipun. Tugas 24 jam penuh bersiap menerima laporan kebakaran. Begitu informasi kebakaran datang, tim siap menuju lokasi.

Hmmm... Hehehe... Kesampaian banget ni.. Sudah sejak berapa lamanya, angan-angan menaiki mobil Damkar, kesampaiannn... ^_^ Alhamdulillah. Kalau kata Syahrini, Alhamdulillah ya, sesuatu banget.. Hihi ^^

Jenis mobil ini disebut VEMA. Fungsinya, untuk menaik-turunkan Pasukan pada peristiwa kebakaran di gedung-gedung tinggi. Pengaturannya sudah mesin secara keseluruhan. Yang bisa menyetirnya pun tidak sembarangan, butuh tes untuk bisa menyetir juga paham cara kerjanya.





Menaiki mobil seharga M, yang hanya ada dua unit di Indonesia, satunya lagi di Kalimantan. Rasanya... Senang sekali.. Kesampaian (lagi-lagi kata-kata itu). Ya, kapan lagi? Jelas ngga sembarang waktu bisa "mencicipi" naik mobil Damkar lho.. Kamu? Belum tentu, hihihi ^^


Sekalipun truk, sepertinya akan sama rasa, mengingat harganya yang mencapai M itu. Mobil berkapasitas 1000 Liter (besar), mencapai ketinggian tangganya 55 meter. Dan... Pada pertemuan berikutnya, Pasukan Damkar menawariku naik Sky Lift itu. Tanpa berpikir ataupun menolak, langsung saja.. Mauuuuu... Sudah membayangkan seperti naik arena bermain di Dufan, melihat ketinggian dari atas, macam Tornado lah..

Posisi normal, tempat pijakan yang akan mengangkat pada ketinggian yang ditentukan. Sekitar dua sampai empat orang, bisa berada di sana. Navigator di bawah, bertugas menaik-turunkan, memutar bisa sampai 360 derajat, ke posisi tertentu.


Perlahan alat pun digerakkan, pijakan pun mulai meninggi, semeter demi semeter, pelan-pelan, dannnn beberapa wilayah Jakarta pun terlihat. Seperti kalau kita berada di puncak Monas, pemandangan Jakarta pun terlihat. Angin, suasana, panas, sampai perasaan panik pun tentu terasa. Tanpa pengamanan apapun, berada di ketinggian jauh dari tanah, WAW! Kalau ngga kuat hati dan jiwa, mungkin bisa pingsan seketika lho.. Dan tiba-tiba, terbayang kalau flying fox dari situ ya.. Haha ^^

Tapiii, beda dengan aku. Walau aga panik dan terasa cukup menakutkan, aku hanya asik memandang Jakarta dari ketinggian, sambil berfoto-foto ria, haha ^^ Gilaaa... Asikkk...
Sementara dua orang lainnya, termasuk campers dan seorang Pasukan, nampaknya mereka jauh lebih panik? Hahaha, sombong aku.. ^^




Sekitar lebih dari 5 menit, menikmati pemandangan dari ketinggian 40 meter. Sayang, kenapa tidak di full kan sampai 55 meter? Sensasi lebih tentunya, sombong lagi aku ^^
Yang terlihat dari ketinggian itu, Kubah Masjid Istiqlal, rumah-rumah warga di bawah sana, kendaraan-kendaraan melintas, apapun terlihat dari atas sana.



Cek-cek alat



Baru Awal, Navigator sedang utak-atik alat




Tangga

Hiii, ngeri...


Eye Level Menara

Pemukiman


Tinggi sekali


Saya ada di ketinggian itu


Oh Lihat Itu Pemandangan

Jadilah 40 meter ada di atas tanah, sayang sekali, kenapa ngga sampai 55 meter? Nanggung padahal, haha ^^ Hmmm, senangnya, kesampaian naik mobil Damkar, bahkan "mencicipi" berada di ketinggian tersebut. Perasaanku? Panik tentu, diketinggian tanpa pelindung khusus, angin yang terasa menggoncangkan tempat pijakan, tapi seolah semuanya terbayar dengan rasa penasaran menaiki mobil itu. Yeee... ^_^

Ini yang tanpa tugas memadamkan, bagaimana para pemadam? Dengan baju tugas ekstra berat tahan api, ditambah segala perlengkapannya. Saluttt... Terimakasih pasukan pemadam, yang sudah "Pantang Pulang Sebelum Padam" menyelamatkan.
Nah para warga, jangan iseng nelpon ke 113 kasih info palsu ya.. Kasihan para petugas yang sudah siaga, tapi malah dapat info palsu.

Komentar