Langsung ke konten utama

#CeriTa

Cari Blog Ini

Jelang Senja

Februari 17, 2009

Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya

Maha Karya Sang Pencipta...

Rona merah berpadu birunya awan,
percikan sinar lampu bagaikan kunang-kunang.

Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer

Cerita Bocil 210716

"Tante Aku sakit", sejenak suara tegasnya memberi penjelasan, sesaat aku menyiapkan sepatu. Setelah itu dia melanjutkan berjalan ke sana-kemari. Sambil menyampaikan. "Yaudah istirahat, jangan ke sana kemari dulu". Dia pun tetap melanjutkan langkahnya. Kembali dari menyiapkan sepatu, kupegang kening dan lehernya, yang masih rada anget. Ya, anak ini rada anget sejak kemarin, namun dia tetap aktif seperti biasa. Perubahannya, dia hanya makan sedikit dan memilih. Semalam saat tidak mau melahap makan nasi, cookies coklat jadi pilihannya. Sempat diingatkan khawatir giginya sakit, namun karena malam itu sedikit makan, jadilah tak apa dia menyantap cookies. Setelah rapi dan siap berangkat, Bocil melipir keluar. Alasan dia keluar adalah untuk menemukan Lalapo (kucing tetangga) yang sudah lama jadi "anggota tidak tetap" di rumah. Si Busui yang belum lama melahirkan yang kedua, namun Beybi di kelahirannya yang pertama sudah entah di mana. Sedikit w

Tak Pantang Menyerah

Apa yang terlihat dari foto di atas? Dari arah belakang, berjaket dengan kain (penutup) di leher, serta helm. Yaa, tentu itu adalah kelengkapan naik kendaraan bermotor roda dua. Ada lagi? Tidakkah melihat sesuatu di sisi kirinya? Ada kayu bersandar di pundaknya. Itu yang nampak terlihat, hanya dari sisi belakang aku dapat melihatnya. Kayu itu tak lain tongkat, karena bentuk atas yang mengindikasikannya. Pagi itu ojek menjadi pilihan untuk mengantarkanku ke Halte. Perjalanan ditempuh sekitar 15 Menit, sampailah di Halte Pasar Jum'at. Sesaat setelah aku turun dan membayar ongkos, lalu bergeser lebih maju, barulah kuketahui. Seorang Bapak membawa tongkat dengan kaki kanannya (maaf) yang tidak ada, sebatas lutut ke bawah. Kekurangan tak membuatnya terhenti bekerja. Aku pun tak merasakan beda, perjalanan seperti biasa, motor melaju tanpa ada kendala. #CeriTa #PengemudiOjol

Serabi dan Nasi Lengko khas Cirebon

Pergi melancong keluar kota, jangan ketinggalan untuk mencicipi kuliner khas daerah setempat. Kali ini perjalanan saya ke kota udang, Cirebon. Selain Nasi Jamblang yang menjadi khasnya, kota ini memiliki Serabi dan Nasi Lengko. Kedua makanan ini seolah menjadi wajib, saat saya mengunjungi kota ini. Lain halnya dengan Serabi Notosuman yang manis, Serabi Cirebon punya cita rasa yang berbeda yakni gurih. Serabi yang disebut Serabi Kinca ini, terbuat dari tepung beras. Dinikmati bersama lauk atau gorengan, sungguh perpaduan yang istimewa.. Serabi Kinca Satu lagi yaitu Nasi Lengko. Nasi yang terdiri dari sayuran tauge dan mentimun, tempe tahu goreng, dengan siraman kuah kacang dan sambal plus kecap manis. Pelengkapnya yaitu kerupuk udang warungan. Selalu rindu untuk menikmati Nasi ini. Berbeda dengan Serabi Kinca dengan rasa sama yang sudah saya temukan di Jakarta, untuk Nasi Lengko saya belum pernah menemukan dengan cita rasa yang sama seperti ini di Jakarta. Maka tak

Diberdayakan oleh Blogger

Gambar tema oleh bopshops

Rahmadita Aryani